Sabtu, 27 September 2014

RESENSI NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI


RESENSI NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

Novel yang menginspirasi semua pembacanya dan berdasarkan pengalaman nyata dari penulisnya ini mempunyai banyak kisah mengesankan. Berawal dari tokoh yang bernama Alif Fikri dari Sumatera yang bimbang dengan pendidikannya di tingkat menengah ke atas. Impian alif adalah kuliah di ITB Bandung dengan jurusan yang diminatinya, tetapi orang tua lebih memilih untuk melanjutkan di Pondok supaya pandai dalam pendidikan dan agama. Dalam hati nurani dia ingin menjadi seorang insinyur seperti BJ Habibie, namun orangtuanya menginginkan menjadi sosok intelektual yang agamis seperti Buya Hamka atau M. Hatta. Kebimbangan ini membuat Alif menjadi kebingungan dalam memilih jenjang pendidikan, sampai akhirnya dia dengan didukung oleh pamannya memilih Pondok Madani yang berada di Ponorogo Jawa Timur sebagai tempat melanjutkan pendidikan.
Keinginan hati dari Alif terasa sia-sia karena tidak mampu terealisasikan, tidak seperti teman yang lain yang mampu melanjutkan di tempat favoritnya sendiri. Rasa iri muncul dalam hatinya, iri karena keinginannya terabaikan oleh kehendak orang tua. Setelah ada lowongan masuk di Pondok Madani, Alif dan orang tuanya menuju ke Jawa Timur untuk melakukan tes masuk. Mereka menginap beberapa hari untuk melakukan tes dan menunggu pengumuman.  Pengumuman telah di pasang dalam papan dan tertulis pula nama Alif Fikri dinyatakan dengan predikat lulus. Orang tuanya sangat gembira melihat hal itu, tetapi tidak dengan Aif. Pikirannya mulai kemana-mana membayangkan betapa disiplinnya di pondok bagaikan sebuah penjara.
            Hari pertama masuk di Pondok ada beberapa teman sekamar Arif yang berasal dari beberapa daerah. Diantaranya bernama Baso, Atang, Dulmajid, dan Sa’id. Mereka sangatlah kompak dengan saling menasehati satu sama lainnya. Setelah proses pembelajaran dimulai mereka bertemu dengan sosok guru yang menginspirasi dengan hanya menggunakan satu ayat Alquran yaitu “Man Jadda Wa Jadda” arti dari ayat tersebut adalah siapa yang bersungguhsungguh maka dia akan mencapai apa yang dicita-citakan atau diharapkan.ayat tersebut sangat dipegang teguh kepada para sahibul menara itu. Yang dimaksud sahibul menara dikarenakan mereka berlima sering melakukan aktivitas atau sekedar beristirahat di taman menara masjid. Hampir setiap hari mereka di menara dengan saling menyatakan cita-cita kedepan
            Suatu ketika disaat sahibul menara beristirahat mereka saling debat karena melihat awan dengan imajinatif yang berbedaa-beda. Ada yang menyebut awan dilangit sebagai benua Amerika, ada yang menyebut sebagai benua Eropa, Benua Asia, dan ada yang menyebutnya mirip sebagai Indonesia. Masing-masing juga mempunyai cita-cita tinggi untuk bisa berada disana dan melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi. Alhasil dengan niat yang sangat keras mereka semua bisa mencapai cita-cita yang telah diimpikan. Sepuluh tahun setelah mereka melalang buana ke luar negeri akhrnya bisa mengadakan reuni di suatu tempat. Reuni tersebut disambut dengan haru bercampur hati yang senang, setelah sekian lama tidak ketemu akhirnya bisa ketemu kembali. Inilah kisah hebat dari bagi sosok-sosok pemimpi seperti mereka, banyak hal yang dapat dijadikan inspirasi untuk menjalani kehidupan.
Jika ditinjau lebih mendalam maka novel tersebut mempunyai beberapa nilai yang baik dalam pendidikan. Berikut  Nilai Pendidikan dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi, yaitu mulai dari:
(a) nilai religius yang meliputi cinta kepada Allah, ikhlas, belajar, mengajar, salat, hafalan Alquran, beribadah, bersyukur, mohon ampun, dan berdoa;
(b) nilai moralyang meliputi belajar bersama, disiplin, tertib, patuh, kerja keras, bersungguh-sungguh, jujur, patang menyerah, tanggung jawab, dan mandiri;
(c) nilai sosial yang meliputi peduli, persaudaraan, kebersamaan, saling membantu, kerja sama, dan persahabatan; dan
(d) nilai budaya yang meliputi adat jual beli, nama marga, dan garis keturunan. Semua nilai pendidikan tersebut disampaikan tidak bersifat menggurui tetapi melalui struktur cerita yang memiliki nilai estetis.


Ejournal, Umpwr. .Nilai Pendidikan Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi dan Pembelajarannya Di Kelas Xi SMA Pancasila Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal online. (http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/surya-bahtera/article/viewFile/864/825) diakses pada 10 September 2014.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar