Kamis, 04 April 2013

AGEN SOSIAL


Peran Agen Sosial Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yag tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dari proses sosialisasi ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian seorang individu, apapun bentuk sosialisasinya jika hal itu dilakukan secara terus-menerus dengan jangka waktu yang lama maka seorang individu akan meniru apa yang dia ketahui walaupun tidak sama persis dengan yang disosialisasikan oleh orang lain atau kelompok lain. Dan seseorang atau kelompok yang melakukan proses sosialisasi dalam masyarakat bisa disebut sebagai agen sosial.
Salah satu agen sosial yang mempengaruhi kepribadian pada seorang individu adalah agen keluarga. Keluarga pada umumnya adalah agen pertama yang melakukan sosialisasi pada seorang individu karena yang mengasuh dan membimbing pertama kali adalah orang tua atau keluarga terkecuali seorang individu tertentu misalnya anak yang dititipkan di tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya. Dari mulai kecil anak sudah diasuh oleh orang tua dengan penuh kasih sayang bahkan anak tersebut sangat dimanja-manja namun dengan semakin berkembangnya anak maka perhatian yang seperti kecil dulu diubah menjadi pendidikan kearah yang lebih mandiri, jadi dalam perkembangannya anak banyak mengalami perubahan pola asuh atau pola didik. Tahap-tahap dalam proses sosialisasi itu dimulai dari tahap persiapan, tahap persiapan tersebut dimulai sejak bayi baru lahir sampai usia 5 tahun atau disebut sebagai balita. Tahap yang kedua adalah tahap meniru, tahap ini bisa disebut sebagai masa kanak-kanak dan remaja, dalam tahap ini individu mulai mengaplikasikan apa yang dia ketahui berdasarkan tingkah laku dari orang tua dan orang lain. Tahap selanjutnya atau tahap yang ketiga disebut dengan tahap siap bertindak maksud dari tahap ini adalah individu sudah mempunyai bekal pengetahuan dan wawasan untuk terjun langsung dalam masyarakat, tahap ini disebut juga dengan masa dewasa tetapi belum sepenuhnya atau setengah dewasa. Tahap terakhir adalah tahap penerimaan norma kolektif, tahap ini merupakan tahap seorang individu yang sudah masuk dalam masyarakat, tahap ini juga bisa disebut sebagai masa dewasa sepenuhnya atau masa sudah berumur.
Tahap siap bertindak atau masa setengah dewasa adalah masa-masa yang krusial bagi seorang individu, ditahap ini seorang individu akan banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari berbagai agen sosial di masyarakat, dalam hal ini individu harus mempunyai filterisasi atau penyaringan dari apa yang diketahui. Penyaringan tersebut paling baik dilakukan dengan agen keluarga utamanya orang tua karena diantara individu dan keluarga sudah memiliki kedakatan dan orang tua memang berkewajiban untuk melakukan penyaringan itu, jadi agen keluarga cukup berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Dari keluarg akita belajar sosialisasi dan dari keluarga pula kita melakukan proses filterisasi, jadi keluarga tidak mungkin bisa dipisahkan dengan seorang individu yang mempunyai keluarga. Demi kelancaran dalam proses sosialisasi dan proses filterisasi maka orang tua harus mempunya sifat yang terbuka dan fleksibel agar anak bebas dalam mengembangkan potensinya serta anak tidak merasa tertekan karena pola asuh orang tua atau bisa disebut sebagai pola asuh Partisipasif, namun orang tua juga harus bisa untuk mengawasi dan mengontrol anaknya jadi jika anak mengalami kesalahan yang fatal atau anak mengikuti pergaulan yang kurang baik maka orang tua berkewajiban untuk menasehatinya agar tidak mengulanginya serta tidak  melakukan hal tersebut.
 Pada umumnya anak dengan sendirinya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua dan  mempunyai sifat yang sama dengan orang tuanya, ibarat kata buah kelapa jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor keturunan dan faktor dari sosialisasi yang dilakukan oleh keluarga tersebut, jika sosialisasi dalam keluarga terjalin dengan harmonis dan orang tua memiliki kepribadian yang baik maka anakpun juga akan memiliki kepribadian yang baik pula. Contohnya adalah jika seorang anak yang pendiam biasanya dari orang tuanya sendiri juga mempunyai sikap pendiam, contoh lain jika anak mempunyai emosi yang tinggi maka kebanyakan orang tuanya juga mempunyai sifat pemarah pula.
Selain orang tua, saudara dan semua keluarga besar dari keluarga itu disebut sebagai agen keluarga. Salah satu yang cukup berperan dalam pembentukan kepribadian selain orang tua adalah seorang saudara baik saudara kandung maupun saudara angkat yang ada dalam keluarga tersebut. Hal itu bisa terjadi karena antar saudara  sudah saling dekat dan semuanya pasti mempunyai rasa saling memiliki sehingga sosialisasi yang terjadi akan harmonis dan kepribadian dengan sendirinya akan muncul ketika sosialisasi sedang terjadi. Saudara juga sering memberi dukungan dan motivasi kepada saudara yang lain untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, contoh yang sering terjadi dalam masyarakat adalah jika dalam suatu keluarga ada yang pintar di sekolah maka saudara yang lain akan menyarankan untuk melanjutkan kuliah, walaupun bisa jadi keluarga tersebut tergolong tidak mampu, tetapi mereka pasti memberikan saran untuk mencari informasi tentang beasiswa kuliah dan informasi tentang program studi yang akan dijalani.
Dari semua sosialisasi yang dijalani individu dengan agen keluarga pastilah sering terjadi hambatan, namun hambatan tersebut akan cepat selesai asalkan diantara agen keluarga bisa menahan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin tanpa kekerasan atau biasanya saudara yang lebih tua akan mengalah kepada saudara lainnya.  Kemudian dari berbagai sifat yang dimiliki oleh orang tua dan saudara tidak semua akan ditiru oleh seorang individu dalam keluarga tersebut, seorang individu akan melakukan apa yang dianggapnya baik dan bermanfaat sesuai dengan kehendak dari diri pribadinya masing-masing sehingga kepribadian dari semua agen keluarga pasti berbeda.
Berdasarkan dari  uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran dari semua agen keluarga bisa mempengaruhi  kepribadian seorang individu. Namun tidak semua yang didapat dari keluarga akan ditiru atau dilakukan, semuanya tetap kembali ke diri masing-masing individu. Jadi beruntunglah bagi semua orang yang mempunyai keluarga dengan sosialisasi yang terjalin secara baik dan harmonis, serta semua agen keluarga mempunyai kepribadian yang baik karena di situlah akan tumbuh kepribadian-kepribadian dari seorang individu yang baik dan mulia serta dari kepribadian tersebut  bisa dijadikan sebagai modal untuk meraih kesuksesan di masa depan.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar