Kamis, 04 April 2013

SUMBER DAYA ALAM SAWAH



BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Padi, kedelai, dan jagung adalah tanaman pokok untuk kebutuhan manusia, dan tanaman tersebut kebanyakan ditanam di persawahan. Dalam penanaman ada yang memang untuk komuditas perdagangan atau padinya dijual ada juga yang hanya untuk komuditas sendiri atau dikonsumsi sendiri. Bagi tanaman untuk komoditas sendiri biasanya perawatannya tidak begitu baik daripada padi untuk komuditas perdagangan, namun masih banyak juga permasalahan dari persawahan yang komoditasnya untuk sendiri, salah satunya adalah tanaman tersebut tertutupi oleh dedaunan pohon yang ditanam disekitar area persawahan (pematang sawah).
Sehingga dalam makalah ini dibahas tentang permasalahan tersebut beserta bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan agar tidak terjadi lagi, karena dampak dari permasalahan ini cukup banyak dan berpengaruh tentang tanah persawahan, perairan, serta dari pohon di pematamg sawah itu sendiri.

I.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah kondisi tanaman pokok di persawahan yang terdapat di Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek ?
2.      Apakah dampak dari tanaman yang tertutup oleh dedaunan pohon yang ditanam di area persawahan (pematang sawah) ?
3.      Bagaimana solusi untuk mengatasi tanaman di sawah yang tertutupi oleh dedaunan pohon ?



I.3 Tujuan
1.      Mengetahui bagaimanakah kondisi tanaman pokok di persawahan yang terdapat di Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu. Kabupaten Trenggalek
2.      Mengetahui apakah dampak dari tanaman yang tertutup oleh dedaunan pohon yang ditanam di area persawahan (pematang sawah)
3.      Mengetahui bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi padi yang tertutupi oleh dedaunan pohon

I.4 Metode
            Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan Studi Kasus di Desa Sukorejo, Keamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek











BAB II PEMBAHASAN

II.1      Kondisi Tanaman Pokok di Sawah yang Terdapat di Wilayah Desa Sukorejo
            Persawahan di wilayah ini rata-rata adalah persawahan tadah hujan, sehingga untuk melakukan pengairan di sawah menunggu air hujan pada musim penghujan dan jika dimusim kemarau pengairan dilakukan dengan menggunakan mesin diesel. Di wilayah ini jarang yang melakukan pengairan sawah dengan menggunakan irigasi karena di wilayah ini tidak terdapat sumber air yang mencukupi untuk pengairan misalnya waduk dan bendungan atau dam. Tanaman yang ditanam di wilayah ini adalah tanaman-tanaman pokok seperti padi, kedelai, dan jagung tergantung musim yang sedang terjadi, misalnya musim hujan menanam padi dan dimusim kemarau menanam kedelai atau jagung. Masa panen untuk berbagai tanaman pokok tersebut sekitar empat bulan sekali atau dalam satu tahun terjadi tiga kali masa panen. Pada pematang sawah di sekitar wilayah ini terdapat berbagai jenis tanaman maupun pepohonan, biasanya jika persawahan tersebut untuk komoditas perdagangan maka hanya tanaman seperti cabai dan kacang panjang saja yang ditanam, sedangkan persawahan yang komuditasnya untuk kebutuhan sendiri terdapat berbagai tumbuhan atau pohon di pematang sawah tersebut, misalnya adalah pohon pisang, pohon sengon, dan pohon waru serta berbagai pohon lain.
            Untuk mengolah tanah di sawah kebanyakan para petani menggunakan mesin pembajak dan setelah itu dicangkul ulang, sangat jarang sawah yang hanya dicangkul saja atau dibajak menggunakan hewan karena dianggap kurang praktis dan dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukannya. Pemupukan di sekitar wilayah ini rata-rata menggunakan pupuk kimia (mes), hal ini dianggap lebih praktis dan mudah daripada menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Dan untuk menanggulangi hama para petani juga meggunakan obat kimia misalnya disemprot dengan menggunakan tangki kecil yang berisi cairan dari obat kimia. Terdapat berbagai permasalahan dalam pertanian di wilayah ini, misalnya adalah banyaknya pohon yang ditanam di pematang sawah, kekurangan pupuk, dan terkadang kualitas tanaman yang menurun akibat hama dan lain sebagainya. Sehingga para petani cukup sulit untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas bagus.

II.2      Dampak dari Tanaman yang Tertutupi Dedaunan Pohon
Terdapat banyak masalah yang terjadi dalam pertanian di wilayah ini, salah satunya adalah banyaknya pepohonan seperti pohon waru, pohon pisang, dan pohon sengon yang ada di pematang sawah. Bukan hanya di pinggiran pematang saja yang ditanami pohon melainkan ada juga yang di tengah-tengah dari pematang sawah tersebut. Menurut petani hal tersebut dilakukan agar pepohonan tadi bisa untuk dijual atau dibuat bahan bangunan dan rantingnya sebagai bahan bakar. Kegunaan lain adalah sebaga tempat berteduh disaat petani bekerja disawah dan penghasil oksigen namun dibalik manfaat tersebut terdapat juga dampak yang terjadi akibat banyaknya pepohonan di area pematang sawah. Dampak tersebut bisa terjadi karena pada saaat tanaman pokok seperti padi, kedelai, dan  jagung sedang melakukan fotosintesis dan membutuhkan sinar matahari, sinar yang dibutuhkan tertutup oleh lebatnya dedaunan sehingga pertumbuhan dari berbagai tanaman tadi akan terhambat dan kualitasnya menurun.
Dari hasil studi kasus yang dilakukan, akibat tanaman pokok di sawah yang terhambat pertumbuhannya karena sinar matahari tertutupi oleh dedaunan pohon membuat hasil panen kedelai yang ditanam di area sawah dengan luas kurang lebih 150 m2 dengan pematang sawah yang ditanami pepohonan dan mengelilingi area tersebut hanya menghasilkan kedelai kurang lebih 15 kg saja atau hanya satu karung. Hal tersebut dikarenakan kualitas kedelai yang ditanam menurun atau kurang bagus dan banyak kedelai yang tidak ada bijinya atau kosong. Padahal menurut petani yang menggarap sawah tersebut sebelum ditanami pepohonon yang mengelilingi area persawahan hasil panen bisa mencapai dua  karung atau kurang lebih 25 kg. Namun demikian petani tersebut tidak terlalu memikirkan dampak menurunya kualitas kedelai akibat tertutupi dedaunan karena hasil dari kedelai dan tanaman pokok lainnya hanya dikonsumsi sendiri tetapi apabila dibiarkan saja maka lama-kelamaan kualitas tanaman pokok akan semakin menurun dan jumlah panennya akan sedikit.

II.3      Solusi Mengatasi Tanaman yang Tertutupi Dedaunan Pohon
            Akibat tertutupnya tanaman dari dedaunan pohon di pematang sawah sangat mempengaruhi kualitas dari tanaman tersebut. Untuk itu dibutuhkan solusi dalam menanggulangi masalah tertutupnya tanaman dari dedaunan tadi, salah satu solusinya adalah memangkas ranting-ranting pohon yang ada di pematang sawah ketika masa sesudah panen atau masa sebelum tanam. Alasan dipangkas sebelum masa panen adalah agar daun-daun yang dipangkas bisa dijadikan pupuk hijau untuk menggemburkan tanah persawahan dan agar rantingnya tidak merusak tanaman karena jika dipangkas pada saat pertumbuhan tanaman pasti rantingnya akan merusak tanaman tersebut. Dengan pemangkasan ini maka tidak akan berdampak terhadap  perumbuhan pohon yang dipangkas malah pohon tersebut batangnya bisa lurus sehingga mahal untuk dijual dan bagus jika dijadikan bahan bangunan karena tujuan awal petani menanami pohon di pematang sawah hanyalah untuk itu.
            Jadi dengan pemangkasan ini maka tidak ada yang merasa dirugikan, tanaman akan berkembang dengan baik lagi, pepohonan akan semakin lurus batangnya, dan dedaunan yang dipangkas bisa dijadikan sebagai pupuk hijau sehingga pemangkasan ranting-ranting pohon pada pematang sawah yang menutupi tanaman dianggap sebagai solusi yang tepat dalam mengatasi hal tersebut.





BAB III PENUTUP

III.1     Kesimpulan
            Persawahan yang terdapat di daerah Desa Sukorejo dan sekitarnya sebagian besar termasuk dalam jenis persawahan tadah hujan. Untuk pengairannya yaitu menunggu datangnya hujan dan pada musim kemarau menggunakan mesin diesel. Terdapat banyak permasalahan yang terjadi di daerah ini, salah satunya berdasarkan hasil studi kasus ini adalah tanaman pokok yang ditanam di sawah tertutup oleh dedaunan dari pohon yang ditanam di pematang sawah dan mengelilingi area sawah tersebut. Dampaknya adalah menurunnya kualitas tanaman pokok menjadi kurang baik misalnya kedelai sehingga hasil panen pun akan berkurang. Salah satu cara atau solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas ranting-ranting pohon pada masa setelah panen atau sebelum masa tanam agar pemangkasan tersebut tidak merusak tanaman saat tumbuh dan dedaunan yang dipangkas bisa dijadikan pupuk hijau.

III.2     Saran
            Demi tercapainya hasil panen yang banyak dengan kualitas tanaman yang bagus maka bagi para petani yang menanam pohon di pematang sawah sebaiknya melakukan penanaman tidak mengelilingi area persawahan tersebut atau hanya di salah satu sisi pematang sawah saja. Selain itu penanaman pohon di pematang sawah diberi jarak agar tidak terlalu dekat dengan area persawahan yang ditanami tanaman pokok, hal ini bertujuan supaya akar dari pohon tersebut tidak banyak meresap air di area sawah saat dilakukan pengairan serta pohon yang ditanam jumlahnya tidak terlalu banyak supaya tidak mengganggu pada saat seseorang ingin melewati pematang sawah di area persawahan. Berikutnya adalah jika terdapat pohon yang ditanam di pematang sawah sudah besar maka segera ditebang agar sekali lagi akarnya tidak banyak meresap di area persawaah saat dilakukan pengairan.


DAFTAR PUSTAKA


http://budidaya.di.blogspot.com/2009/11/tanaman-kedelai.html




“‘’ 4605+17= L0V3 “’’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar