LAPORAN OBSERVASI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Antropologi
Yang dibina oleh Bapak Drs. Irawan, M.Hum.
Oleh:
Agus Budi Prasetyo 120741404069
Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial (UM)
1. Kehidupan Sosial Ekonomi di Area
Perdagangan/Penjualan dan Kaitannya dengan Ilmu-Ilmu Sosial
Disepanjang kawasan Jalan Veteran Kota Malang merupakan
salah satu pusat perekonomian dan pusat keramaian yang aktivitasnya dari pagi,
siang hingga malam serasa tidakberhenti.Disepanjang kawasan ini terdapat
berbagai tempat faforit untuk wisata belanja, contohnya adalah MATOS (Malang
Town Square) yang merupakan ikon dari Kota Malang pada saat ini. Selain itu
masih banyak lagi tempat-tempat sebagai pusat keramaian, antara lain adalah MX,
Sekolah-Sekolah Negeri faforit, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri
Malang, Taman Makam Pahlawan, Play Ground (tempat bermain anak-anak), dan
sebagainya.
Di salah satu jalan menuju Play Ground dan barat Taman
Makam Pahlawan terdapat sekelompok pedagang/penjual aneka makanan dan aneka
minuman, serta terdapat pula jasa tambal ban yang ingin mendapatkan rejeki dari
ramainya kawasan ini.Area tersebut memang sangat strategis untuk dijadikan area
perdagangan karena jalan menuju Play
Ground ini sebagai akses mahasiswa dan pelajar menuju kampus dan sekolah serta
jalan untuk karyawan yang menuju tempat kerja, sehingga area tersebut ramai
didatangi orang untuk membeli dagangan dari para pedagang.
Terdapat kurang lebih 5 pedagang/penjual yang menempati
area tersebut untuk menjajakan dagangannya.Diantaranya adalah penjual makanan
dan minuman ringan, penjual rujak buah, penjual rokok, dan sebagainya. Mereka
memulai aktivitas penjualan sekitar jam 7 pagi, namun ada yang memulainya lebih siang lagi. Ada juga
sebagian pedagang yang kurang dari jam 6 pagi sudah mempersiapkan lapak
dagangannya dengan membuat semacam atap dari terpal dan menggelar tikar untuk
tempat para pembeli yang makan dan minum di area tersebut. Parapembeli umumnya adalah mahasiswa yang kembali ke kost
dan karyawan yang pulang dari tempat kerja, terkadang juga adasegerombol
pelajar yang membeli disitu.
Sebagian pedagang biasanya mengakhiri dagangannya
sekitar jam 5 sore, namun ada pedagang lain yang menggantikannya untuk
menjajakan dagangan di malam hari nanti. Jadi ada semacam pergantian yang sudah
diatur oleh para pedagang sehingga area ini tidak pernah sepi.Tetapi apabila
cuaca tidak baik maka jumlah pedagangnya juga sedikit karena secara otomatis
jarang ada pembeli.
Puncak keramaian di area tersebut terjadi pada malam
hari terutama malam minggu dengan cuaca yang cerah atau tidak hujan.Di malam
hari ini terdapat banyak anak muda yang berkumpul sekedar minum kopi dengan berbincang-bincang
bersama temannya.Namun di area tersebut seperti tiada pembeda antara laki-laki
dan perempuan, karena mereka berkumpul dan membaur menjadi satu dalam
sekelompok besar maupun kecil, tidak jarang ada juga perempuan yang merokok dan
hingga larut malam masih berada di area tersebut. Di kalangan anak muda Kota
Malang hal semacam ini dianggap wajar karena kebudayaan kota memang seperti
itu, malah jika ada anak muda yang tidak mengikuti kebudayaan itu dianggap
kurang pergaulan dan ketinggalan jaman.
Dari uraian diatas
maka kita bisa mengkaitkan kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan
tersebut dengan ilmu-ilmu sosial utamanya ekonomi, sosiologi, geografi dan
antropologi.Dalam kaitannya dengan ilmu ekonomi adalah area perdagangan yang
telah diuraikan tadi merupakan tempat transaksi antara pedagang dan pembeli
atau bisa disebut pasar.Dan area tersebut merupkan tempat bagi pedagang untuk
mencari penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga (penggerak perekonomian
masyarakat).
Sedangkan kaitannya
dengan ilmu sosiologi adalah area perdagangan tersebut bisa dikatakan sebagai kelompok
sosial Gesellschaft (patembayan)
artinya yaitu kelompok yang terjalin karena adanya ikatan lahir yang bersifat
pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual.Selain
itu area yang ramai didatangi pembeli ini termasuk ke dalam lembaga sosial yaitu
lembaga ekonomi.Di area tersebut terdapat juga macam-macam interaksi sosial
yang terjadi dari berbagai kalangan terutama kalangan pemuda.Interaksi ini bisa
terjadi karena seringnya mereka bergaul dalam suatu kelompok besar maupun
kecil.
Untuk kaitannya dengan ilmu geografi adalah strategisnya
tempat yang dijadikan sebagai area perdagangan/penjualan itu merupakanbagian
dari konsep esesensial geografi yaitu konsep keterjangkauan dan
aglomerasi.Maksud dari konsep keterjangkauan ini adalah area perdagangan
tersebut terletak di tempat yang strategis untuk dijangkau oleh masyarakat
karena sebagai akses menuju tempat kerja dan sekolah atau kampus serta terletak
disekitar pusat keramaian yaitu antara Taman Makam Pahlawan dan Play Ground.Sedangkan
maksud dari konsep aglomerasi adalah terjadinya pengelompokan masyarakat
disuatu tempat yang menjadi pusat kehidupan (dalam hal ini adalah pusat perekonomian
dan pusat pendidikan) sehingga area perdagangan tersebut ramai untuk didatangi
pembeli.
Cabang ilmu sosial lain yaitu Ilmu antropologi khususnya
Antropologi Sosial (budaya) yang notabena mempelajari tentang kelompok-kelompok
manusia yang ada pada saat ini yang menggunakan cara hidup (budaya) tertentu juga
bisa dikaitkan dengan kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan
yang telah diuraikan diawal pembahasan tadi. Kaitanya berupa adanya suatu
kebudayaan yang unik dari masyarakat kota khususnya untuk kalangan pemuda.
Kebudayaan itu berupa adanya wanita muda yang suka bermain pada malam hari dan
melakukan aktivitas sebagaimana laki-laki yaitu minum kopi dan merokok.
Menurut
pandangan penulis, hal ini merupakan trend yang sedang terjadi pada kaum wanita
muda dikota besar seperti Malang ini, bagi siapapun yang mengikuti trend ini
maka bisa disebut trendy, gaul, dan sebagainya.Sedangkan yang tidak mengikuti
trend ini bisa dikatakan tidak trendy, kurang pergaulan, jadul (jaman dulu) dan
sebagainya.Memang hal ini dianggap tidak wajar bagi masyarakat pada umumnya
terutama masyarakat desa yang masih mempunyai adap sopan santun. Namun bagi
masyarakat kota hal semacam ini sudah dianggap biasa dan tidak menjadi masalah
besar, karena berdasarkan salah satu ciri masyarakat kota yang dikemukakan oleh
Parsons yaitu Netral Afektif dan Orientasi Diri atau masyarakat kota yang pada
umumnya lebih menggunakan rasio dalam menyikapi suatu kejadian/masalah dan
cenderung tidak memikirkan orang lain (individualis), sehingga tidak ada sanksi
bagi mereka-mereka yang melakukan hal seperti itu.
2. Hasil Wawancara dengan Salah Seorang Pedagang
Nama : Pak Joko
Usia : 65 tahun
Tempat tinggal : Desa Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
Penghasilan per hari : kurang lebih RP 100.000,00
Bapak Joko ini
merupakan salah satu pedagang yang sudah kurang lebih 5 tahun menjajakan
dagangannya berupa rujak buah.Alasan beliau berdagang rujak buah di area ini
adalah strategisnya tempat sehingga banyak juga pembelinya, beliau mulai kerja
pada jam setengah 6 pagi sampai jam 4 sore kemudian lapaknya digantikan oleh
anaknya yang juga berdagang di area tersebut.
3. Hasil Wawancara dengan Salah Satu Pembeli
Nama : Hafiduddin
Status/pekerjaan: Mahasiswa UM
Alasan membeli di area tersebut :
Untuk memenuhi kebutuhan makan karena harga di area penjualan
tersebut lebih terjangkau.
Kesan-kesan kepada pedagang di area tersebut
·
Setiap manusia membutuhkan uang
untuk menjalankan roda kehidupannya, jadi lakukanlah pekerjaan dengan penuh
keikhlasan dan tanggung jawab yaitu dengan menyediakan makanan dan minuman yang
sehat, bergizi, dan bebas dari bahan kimia berbahaya dan tentunya halal. Selain
itu untuk pedagang jangan lupa tetap menjaga kebersihan area penjualan agar
memberi kenyamanan bagi pembeli.
4. Kesimpulan
Dari berbagai uraian di atas maka
kita bisa memperoleh pengetahuan baru yaitu terdapat keterkaitan antara
kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan dengan cabang dari Ilmu-Ilmu Sosial. Dengan demikian
untuk pembelajaran Pendidikan IPS tidak
sepenuhnya merupakan integrasi dari disiplin Ilmu-Ilmu Sosial, melainkan dari
kehidupan sosial masyarakat yang dikaitkan dengan Ilmu Sosial yang relevan
sesuai bidangnya. Namun untuk mengetahui lebih dalam dengan pembelajaran
Pendidikan IPS ini dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut, karena hanya dengan
penelitian secara ilmiahlah suatu teori atau hipotesa baru bisa disimpulkan.
Daftar Pustaka
http://basyrinitinegoro.blogspot.com/2012/09/antropologi-pedesaan-dan-perkotan.html.
http://www.geografi.info/konsep-geografi/konsep-esensial-geografi.html.
Sapriya.2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Soekanto,
Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar