Rabu, 03 April 2013

Hubungan IPS dengan Kehidupan Sehari-hari




TEMPAT PERDAGANGAN DI AREA YANG STRATEGIS
LAPORAN OBSERVASI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Pengantar Antropologi
Yang dibina oleh Bapak Drs. Irawan, M.Hum.

Oleh:
Agus Budi Prasetyo 120741404069
Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Sosial (UM)
  

1. Kehidupan Sosial Ekonomi di Area Perdagangan/Penjualan dan Kaitannya dengan Ilmu-Ilmu Sosial
Disepanjang kawasan Jalan Veteran Kota Malang merupakan salah satu pusat perekonomian dan pusat keramaian yang aktivitasnya dari pagi, siang hingga malam serasa tidakberhenti.Disepanjang kawasan ini terdapat berbagai tempat faforit untuk wisata belanja, contohnya adalah MATOS (Malang Town Square) yang merupakan ikon dari Kota Malang pada saat ini. Selain itu masih banyak lagi tempat-tempat sebagai pusat keramaian, antara lain adalah MX, Sekolah-Sekolah Negeri faforit, Universitas Brawijaya dan Universitas Negeri Malang, Taman Makam Pahlawan, Play Ground (tempat bermain anak-anak), dan sebagainya.
Di salah satu jalan menuju Play Ground dan barat Taman Makam Pahlawan terdapat sekelompok pedagang/penjual aneka makanan dan aneka minuman, serta terdapat pula jasa tambal ban yang ingin mendapatkan rejeki dari ramainya kawasan ini.Area tersebut memang sangat strategis untuk dijadikan area perdagangan  karena jalan menuju Play Ground ini sebagai akses mahasiswa dan pelajar menuju kampus dan sekolah serta jalan untuk karyawan yang menuju tempat kerja, sehingga area tersebut ramai didatangi orang untuk membeli dagangan dari para pedagang.
Terdapat kurang lebih 5 pedagang/penjual yang menempati area tersebut untuk menjajakan dagangannya.Diantaranya adalah penjual makanan dan minuman ringan, penjual rujak buah, penjual rokok, dan sebagainya. Mereka memulai aktivitas penjualan sekitar jam 7 pagi, namun ada  yang memulainya lebih siang lagi. Ada juga sebagian pedagang yang kurang dari jam 6 pagi sudah mempersiapkan lapak dagangannya dengan membuat semacam atap dari terpal dan menggelar tikar untuk tempat para pembeli yang makan dan minum di area tersebut. Parapembeli  umumnya adalah mahasiswa yang kembali ke kost dan karyawan yang pulang dari tempat kerja, terkadang juga adasegerombol pelajar yang membeli disitu.
Sebagian pedagang biasanya mengakhiri dagangannya sekitar jam 5 sore, namun ada pedagang lain yang menggantikannya untuk menjajakan dagangan di malam hari nanti. Jadi ada semacam pergantian yang sudah diatur oleh para pedagang sehingga area ini tidak pernah sepi.Tetapi apabila cuaca tidak baik maka jumlah pedagangnya juga sedikit karena secara otomatis jarang ada pembeli.
Puncak keramaian di area tersebut terjadi pada malam hari terutama malam minggu dengan cuaca yang cerah atau tidak hujan.Di malam hari ini terdapat banyak anak muda yang berkumpul sekedar minum kopi dengan berbincang-bincang bersama temannya.Namun di area tersebut seperti tiada pembeda antara laki-laki dan perempuan, karena mereka berkumpul dan membaur menjadi satu dalam sekelompok besar maupun kecil, tidak jarang ada juga perempuan yang merokok dan hingga larut malam masih berada di area tersebut. Di kalangan anak muda Kota Malang hal semacam ini dianggap wajar karena kebudayaan kota memang seperti itu, malah jika ada anak muda yang tidak mengikuti kebudayaan itu dianggap kurang pergaulan dan ketinggalan jaman.
            Dari uraian diatas maka kita bisa mengkaitkan kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan tersebut dengan ilmu-ilmu sosial utamanya ekonomi, sosiologi, geografi dan antropologi.Dalam kaitannya dengan ilmu ekonomi adalah area perdagangan yang telah diuraikan tadi merupakan tempat transaksi antara pedagang dan pembeli atau bisa disebut pasar.Dan area tersebut merupkan tempat bagi pedagang untuk mencari penghasilan guna mencukupi kebutuhan keluarga (penggerak perekonomian masyarakat).
            Sedangkan kaitannya dengan ilmu sosiologi adalah area perdagangan tersebut bisa dikatakan sebagai kelompok sosial Gesellschaft (patembayan) artinya yaitu kelompok yang terjalin karena adanya ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu tertentu (yang pendek) atau bersifat kontraktual.Selain itu area yang ramai didatangi pembeli ini termasuk ke dalam lembaga sosial yaitu lembaga ekonomi.Di area tersebut terdapat juga macam-macam interaksi sosial yang terjadi dari berbagai kalangan terutama kalangan pemuda.Interaksi ini bisa terjadi karena seringnya mereka bergaul dalam suatu kelompok besar maupun kecil.
            Untuk kaitannya dengan ilmu geografi adalah strategisnya tempat yang dijadikan sebagai area perdagangan/penjualan itu merupakanbagian dari konsep esesensial geografi yaitu konsep keterjangkauan dan aglomerasi.Maksud dari konsep keterjangkauan ini adalah area perdagangan tersebut terletak di tempat yang strategis untuk dijangkau oleh masyarakat karena sebagai akses menuju tempat kerja dan sekolah atau kampus serta terletak disekitar pusat keramaian yaitu antara Taman Makam Pahlawan dan Play Ground.Sedangkan maksud dari konsep aglomerasi adalah terjadinya pengelompokan masyarakat disuatu tempat yang menjadi pusat kehidupan (dalam hal ini adalah pusat perekonomian dan pusat pendidikan) sehingga area perdagangan tersebut ramai untuk didatangi pembeli.
            Cabang ilmu sosial lain yaitu Ilmu antropologi khususnya Antropologi Sosial (budaya) yang notabena mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada pada saat ini yang menggunakan cara hidup (budaya) tertentu juga bisa dikaitkan dengan kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan yang telah diuraikan diawal pembahasan tadi. Kaitanya berupa adanya suatu kebudayaan yang unik dari masyarakat kota khususnya untuk kalangan pemuda. Kebudayaan itu berupa adanya wanita muda yang suka bermain pada malam hari dan melakukan aktivitas sebagaimana laki-laki yaitu minum kopi dan merokok.
Menurut pandangan penulis, hal ini merupakan trend yang sedang terjadi pada kaum wanita muda dikota besar seperti Malang ini, bagi siapapun yang mengikuti trend ini maka bisa disebut trendy, gaul, dan sebagainya.Sedangkan yang tidak mengikuti trend ini bisa dikatakan tidak trendy, kurang pergaulan, jadul (jaman dulu) dan sebagainya.Memang hal ini dianggap tidak wajar bagi masyarakat pada umumnya terutama masyarakat desa yang masih mempunyai adap sopan santun. Namun bagi masyarakat kota hal semacam ini sudah dianggap biasa dan tidak menjadi masalah besar, karena berdasarkan salah satu ciri masyarakat kota yang dikemukakan oleh Parsons yaitu Netral Afektif dan Orientasi Diri atau masyarakat kota yang pada umumnya lebih menggunakan rasio dalam menyikapi suatu kejadian/masalah dan cenderung tidak memikirkan orang lain (individualis), sehingga tidak ada sanksi bagi mereka-mereka yang melakukan hal seperti itu.

2. Hasil Wawancara dengan Salah Seorang Pedagang
Nama : Pak Joko
Usia : 65 tahun
Tempat tinggal : Desa Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang
Penghasilan per hari : kurang lebih RP 100.000,00
            Bapak Joko ini merupakan salah satu pedagang yang sudah kurang lebih 5 tahun menjajakan dagangannya berupa rujak buah.Alasan beliau berdagang rujak buah di area ini adalah strategisnya tempat sehingga banyak juga pembelinya, beliau mulai kerja pada jam setengah 6 pagi sampai jam 4 sore kemudian lapaknya digantikan oleh anaknya yang juga berdagang di area tersebut.

3. Hasil Wawancara dengan Salah Satu Pembeli
Nama : Hafiduddin
Status/pekerjaan: Mahasiswa UM
Alasan membeli di area tersebut :
Untuk memenuhi kebutuhan makan karena harga di area penjualan tersebut lebih terjangkau.
Kesan-kesan kepada pedagang di area tersebut
·         Setiap manusia membutuhkan uang untuk menjalankan roda kehidupannya, jadi lakukanlah pekerjaan dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab yaitu dengan menyediakan makanan dan minuman yang sehat, bergizi, dan bebas dari bahan kimia berbahaya dan tentunya halal. Selain itu untuk pedagang jangan lupa tetap menjaga kebersihan area penjualan agar memberi kenyamanan bagi pembeli.

4. Kesimpulan
            Dari berbagai uraian di atas maka kita bisa memperoleh pengetahuan baru yaitu terdapat keterkaitan antara kehidupan sosial ekonomi di area perdagangan/penjualan dengan  cabang dari Ilmu-Ilmu Sosial. Dengan demikian untuk pembelajaran Pendidikan IPS  tidak sepenuhnya merupakan integrasi dari disiplin Ilmu-Ilmu Sosial, melainkan dari kehidupan sosial masyarakat yang dikaitkan dengan Ilmu Sosial yang relevan sesuai bidangnya. Namun untuk mengetahui lebih dalam dengan pembelajaran Pendidikan IPS ini dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut, karena hanya dengan penelitian secara ilmiahlah suatu teori atau hipotesa baru bisa disimpulkan.













Daftar Pustaka

http://basyrinitinegoro.blogspot.com/2012/09/antropologi-pedesaan-dan-perkotan.html.
http://www.geografi.info/konsep-geografi/konsep-esensial-geografi.html.
Sapriya.2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar