Kamis, 04 April 2013

IDUL ADHA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN TUGU TRENGGALEK



TUGAS PENGANTAR ILMU SOSIAL
SUASANA IDUL ADHA DI DESA SUKUREJO, KECAMATAN TUGU, KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh :
Agus Budi Prasetyo/ 120741404069
Off. A Pendidikan IPS FIS (UM)

Suasana Kemeriahan pada Malam Takbiran Idhul Adha

            Gema takbir telah berkumandang di seluruh masjid setelah usainya Salat Maghrib, dengan ditandai takbir ini acara untuk memperingati Hari Raya Idhul Adha atau Idhul Qurban telah dimulai. Semakin menjelang malam suasana kemeriahan menjelang Idhul Adha semakin meriah dengan adanya takbir keliling yang dilakukan oleh anak-anak, para remaja dan beberapa orang dewasa, dalam takbir keliling ini anak-anak dan para remaja membawa obor sambil mengumandangkan kalimat takbir secara bersamaan dengan diiringi musik dari kentongan dan bedug yang dibawa oleh beberapa orang dewasa. Ada suatu hal yang cukup berbahaya dilakukan oleh beberapa remaja saat takbir keliling, yaitu  mereka seperti menyemburkan api dari mulut. Hal tersebut yang membuat suasana menjadi ramai namun resikonya besar sekali mengingat api yang disemburkan tersebut bisa saja mengenai seseorang yang berada didekat penyembur api tadi, selain itu penyembur api juga harus minum minyak tanah (tetapi tidak di telan) kemudian dengan obor yang dibawa tadi didekatkan di depan mulut lalu minyak tanah yang di minum tadi disemburkan sehingga tercipta semburan api, hal itu beresiko sekali jika tidak sengaja minyak tanah tadi sampai tertelan karena minyak tanah tidak baik untuk kesehatan apabila tertelan. Namun jarang terjadi kesalahan saat menyemburkan api karena orang yang melakukannya sudah berpengalaman dan bagi siapapun yang ingin mencoba akan dilarang karena membahayakan, jadi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukan hal tersebut.
Suasana Sebelum Melakukan Salat Idhul Adha
            Gema takbir terus berlangsung sampai pagi hari menjelang Salat Idhul Adhadimulai. Karena lingkungan ini dekat dengan jalan raya maka jalanan pada pagi hari cukup ramai karena banyak anak sekolah yang mengendarai sepeda motor dan sepeda pancal untuk melaksanakan salat Idhul Adha di sekolahnya masing-masing. Terdapat hal yang berbeda antara tempat salat dilingkungan ini dengan dilingkungan lain, di lingkungan lain salat Idhul Adha dan salat-salat lain seperti Salat Taraweh dan Salat Idhul Fitri dilakukan di masjid, mushola/langgar, dan lapangan, namun di lingkungan ini tempat untuk menunaikan Salat Idhul Adha dan salat-salat lain dilakukan di Balai Desa. Mengapa bisa demikian ? Hal tersebut terjadi karena di lingkungan ini tidak ada mushola ataupun masjid, sehingga di lingkungan ini memilih balai desa untuk dijadikan tempat menunaikan salat karena ruangan di balai desa cukup luas dan lumayan bersih karena sering dibersihkan oleh petugas dari desa. Menurut warga lingkungan ini tempat tidak dijadikan masalah asalkan tempatnya bersih dan suci karena hanya Allah SWT yang mengetahui ibadah salat tersebut diterim atau tidak. Jadi selama ini warga lingkungan sudah menunaikan berbagai salat di Balai Desa termasuk Salat Idhul Adha untuk tahun ini.

Suasana pada Saat Salat Idhul Adha Dimulai
            Setelah semua orang sudah berkumpul di tempat melaksanakan Salat Idhul Adha dimulai dengan suasana penuh khidmat. Di soft terdepan terdapat orang-orang yang sudah berumur dan berbagai tokoh masyarakat, soft yang belakang diisi oleh para remaja dan anak-anak. Sedangkan jamaah perempuan berada di samping jamaah laki-laki dengan di batasi kain penutup yang cukup tinggi kira-kira dua meter. Seusai melakukan salat maka khotib mulai naik di mimbar untuk berkhotbah, dengan suara yang halus dan pelan khotib menjelaskan dalam khotbahnya mengenai makna dari Idhul Adha atau Idhul Qurban dan makna melaksanakan Rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan haji.
            Seperti biasanya di soft yang belakang anak-anak sibuk untuk bermain-main sendiri ketika mendengarkan khotbah, di jamaah perempuan pun tidak mau kalah, kedengarannya banyak juga perempuan-perempuan yang sedang ngrumpi entah apa yang dibicarakan. Namun mereka cukup antusias mengikuti pelaksanaan Salat Idhul Adha ini karena seusainya salat ada syukuran berupa nasi yang ditempatkan dalam sebuah wadah dan di atasnya ada lauk ayam yang utuh (lodho) yang tertutup oleh daun pisang, hal inilah yang paling ditungggu oleh anak-anak dan tak terkecuali semua orang jamaah  dilingkungan ini. Setelah khotbah usai, sebelum melakukan acara syukuran diadakan acara berjabat tangan oleh seluruh jamaah, mereka semua berdiri sesuai soft dan dengan dipimpin oleh khotib beserta imam salat satu per satu jamaah melakukan jabat tangan mulai dari soft terdepan sampai ke soft yang belakang. Acara jabat tangan pun telah berakhir dan acara selanjutnya adalah syukuran, seluruh jamaah berkumpul mengelilingi ruang Balai Desa dan yang sebagian menyiapkan seperti tumpeng tadi di tengah-tengah ruangan. Kemudian imam salat atau ustadznya memberikan sedikit ceramah tentang tujuan syukuran dan selanjutnya berdoa bersama agar syukuran tersebut memberikan berkah bagi seluruh jamaah. Setelah itu berbagai seperti tumpeng tadi di buka penutupnya berupa daun pisang yang gunanya sebagai wadah nasi yang diberikan untuk semua jamaah. Beberapa orang sedang memberikan nasi kepada jamaah lain dan beberapa orang lainnya memotongi lauk ayam (lodho) untuk dibagikan secara merata, terdapat juga lauk lain seperti mie goreng dan telur rebus yang sudah dikuliti untuk dibagikan kepada semua jamaah. Bagi yang sudah kebagian nasi dan aneka lauk maka santapan tersebut dimkan atau sekedar dicicipi saja, dan setelah itu santapan tadi dibungkus untuk dibawa pulang agar orang rumah yang tidak menunaikan Salat Idhul Adha bisa mencicipi santapan tersebut. Dari sini dapat terlihat kerukunan antar warga lingkungan karena kebersamaan dalam melakukan suatu acara masih sangat erat sehingga kegiatan yang dilakukan cepat selesai dengan baik dan lancar.

Suasana Ketika Penyembelehan Hewan Qurban
            Sesampainya para jamaah dirumah bagi yang laki-laki mempersiapkan berbagai perlengkapan yang digunakan untuk penyembelihan hewan qurban. Di lingkungan ini ada dua hewan qurban berupa kambing yang akan disembelih. Kambing tersebut adalah hasil dari arisan jamaah yasinan selama satu tahun, hal tersebut dilakukan agar setiap tahunnya ada penyembelihan hewan qurban mengingat kondisi penduduk dilingkungan ini rata-rata menengah kebawah atau dalam kata lain tidak kuat untuk membeli hewan qurban. Penyembelihan dilakukan di halaman rumah ustadz di lingkungan ini yang kebetulan beliau adalah salah satu yang mendapat arisan hewan qurban, yang melakukan penyembelihan pun juga beliau karena sudah berpengalaman dalam penyembelihan hewan qurban. Disekitar halaman rumah yang dijadikan tempat penyembelihan terdapat banyak orang yang sekedar melihat dan ada juga anak-anak yang bermain-main di area penyembelihan tersebut. Dengan sebilah golok yang tajam dengan hati-hati pak ustadz mulai menyembelih kambing qurban tersebut, kambing pun mulai meronta-ronta dengan suara khasnya “mbek mbek mbek” dan kakinya pun kejang-kejang seolah ingin melepaskan diri dari pegangan orang yang membawa kambing tersebut. Tidak lama kemudian kambing kedua mulai disembelih, tidak kalah dengan kambig pertama, kambing kedua ni pun juga meronta-ronta dan dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri, namun perjuangan kambing tersebut sia-sia karena golok yang tajam tersebut sudah membelah lehernya dan darah pun berceceran dan akhirnya tidak berapa lama kambing tersebut mati .
            Selanjutnya kambing qurban tersebut dikuliti dengan pisau oleh beberpa orang. Kulit tersebut biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan lain seperti untuk beli minum, rokok, plastik sebagai wadah daging dan lain sebagainya. Setelah dikuliti maka selanjutnya adalah memotong-motong daging kambing yang kemudian ditimbang disesuaikan dengan kuota orang yang akan diberi. Untuk lambung dari kambing tersebut masih dibersihkan dahulu disungai kebetulan tempat penyembelihan tadi tidak jauh dari sungai, pembersihan dilakukan disungai agar bau dari sisa-sisa makanan kambing tidak mengganggu orang-orang disekitar pemukiman. Banyak anak-anak yang membantu dalam pembersihan ini mereka antusias dalam melakukan pekerjaan ini karena sekaligus mereka bermain-main disungai, sehingga suasana disungai pada saat itu ramai dan menyenangkan khususnya bagi anak-anak walaupun kotoran dari lambung tersebut cukup bau dan menganggu pernafasan.
            Setelah semua hal dikerjakan mulai dari penyembelihan, menguliti, pemotongan dan penimbangan serta pembersihan lambung kambing maka selanjutnya adalah membagi-bagikan secara merata daging kambing tersebut kepada warga lingkungan sesuai dengan kuota yang telah ditentukan panitia. Terdapat sekitar 50 bungkus daging qurban yang akan diberikan kepada warga lingkungan yang dilakukan oleh panitia hewan qurban. Daging tersebut oleh warga biasanya langsung dimasak gulai kambing atau sate kambing tergantung selera masing-masing. Akhirnya acara penyembelihan hewan qurban tersebut telah selesai dan semua  warga bisa menikmati  masakan yang sedap dari daging kambing qurban tersebut.
            Idhul Adha memang suatu perayaan yang secara menyeluruh dilakukan oleh semua umat muslim di dunia termasuk di lingkungan ini, disetiap wilayah pasti mempunyai ciri khas tertentu dalam melakukan acara penyembelihan kambing maupun acara sebelum melakukan penyembelihan seperti takbir keliling, acara syukuran dan lain sebagainya. Dengan hal tersebut maka kerukunan dan kebersamaan antar warga lingkungan dan warga masyarakat harus terus dijaga agar tercipta suasana kedamaian, ketentraman dan kenyamanan bagi semuanya.



^   4605+17=   ( - ;   ^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar