SUASANA IDUL ADHA DI DESA SUKUREJO,
KECAMATAN TUGU, KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh :
Agus Budi Prasetyo/ 120741404069
Off. A Pendidikan IPS FIS (UM)
Suasana Kemeriahan pada Malam
Takbiran Idhul Adha
Gema
takbir telah berkumandang di seluruh masjid setelah usainya Salat Maghrib,
dengan ditandai takbir ini acara untuk memperingati Hari Raya Idhul Adha atau
Idhul Qurban telah dimulai. Semakin menjelang malam suasana kemeriahan
menjelang Idhul Adha semakin meriah dengan adanya takbir keliling yang dilakukan
oleh anak-anak, para remaja dan beberapa orang dewasa, dalam takbir keliling
ini anak-anak dan para remaja membawa obor sambil mengumandangkan kalimat
takbir secara bersamaan dengan diiringi musik dari kentongan dan bedug yang
dibawa oleh beberapa orang dewasa. Ada suatu hal yang cukup berbahaya dilakukan
oleh beberapa remaja saat takbir keliling, yaitu mereka seperti menyemburkan api dari mulut.
Hal tersebut yang membuat suasana menjadi ramai namun resikonya besar sekali
mengingat api yang disemburkan tersebut bisa saja mengenai seseorang yang
berada didekat penyembur api tadi, selain itu penyembur api juga harus minum
minyak tanah (tetapi tidak di telan) kemudian dengan obor yang dibawa tadi
didekatkan di depan mulut lalu minyak tanah yang di minum tadi disemburkan
sehingga tercipta semburan api, hal itu beresiko sekali jika tidak sengaja
minyak tanah tadi sampai tertelan karena minyak tanah tidak baik untuk
kesehatan apabila tertelan. Namun jarang terjadi kesalahan saat menyemburkan
api karena orang yang melakukannya sudah berpengalaman dan bagi siapapun yang
ingin mencoba akan dilarang karena membahayakan, jadi hanya orang-orang
tertentu saja yang bisa melakukan hal tersebut.
Suasana Sebelum Melakukan Salat Idhul
Adha
Gema
takbir terus berlangsung sampai pagi hari menjelang Salat Idhul Adhadimulai.
Karena lingkungan ini dekat dengan jalan raya maka jalanan pada pagi hari cukup
ramai karena banyak anak sekolah yang mengendarai sepeda motor dan sepeda
pancal untuk melaksanakan salat Idhul Adha di sekolahnya masing-masing.
Terdapat hal yang berbeda antara tempat salat dilingkungan ini dengan
dilingkungan lain, di lingkungan lain salat Idhul Adha dan salat-salat lain
seperti Salat Taraweh dan Salat Idhul Fitri dilakukan di masjid,
mushola/langgar, dan lapangan, namun di lingkungan ini tempat untuk menunaikan
Salat Idhul Adha dan salat-salat lain dilakukan di Balai Desa. Mengapa bisa
demikian ? Hal tersebut terjadi karena di lingkungan ini tidak ada mushola
ataupun masjid, sehingga di lingkungan ini memilih balai desa untuk dijadikan
tempat menunaikan salat karena ruangan di balai desa cukup luas dan lumayan
bersih karena sering dibersihkan oleh petugas dari desa. Menurut warga
lingkungan ini tempat tidak dijadikan masalah asalkan tempatnya bersih dan suci
karena hanya Allah SWT yang mengetahui ibadah salat tersebut diterim atau
tidak. Jadi selama ini warga lingkungan sudah menunaikan berbagai salat di
Balai Desa termasuk Salat Idhul Adha untuk tahun ini.
Suasana pada Saat Salat Idhul Adha
Dimulai
Setelah
semua orang sudah berkumpul di tempat melaksanakan Salat Idhul Adha dimulai
dengan suasana penuh khidmat. Di soft terdepan terdapat orang-orang yang sudah
berumur dan berbagai tokoh masyarakat, soft yang belakang diisi oleh para
remaja dan anak-anak. Sedangkan jamaah perempuan berada di samping jamaah
laki-laki dengan di batasi kain penutup yang cukup tinggi kira-kira dua meter.
Seusai melakukan salat maka khotib mulai naik di mimbar untuk berkhotbah,
dengan suara yang halus dan pelan khotib menjelaskan dalam khotbahnya mengenai
makna dari Idhul Adha atau Idhul Qurban dan makna melaksanakan Rukun Islam yang
kelima yaitu menunaikan haji.
Seperti
biasanya di soft yang belakang anak-anak sibuk untuk bermain-main sendiri
ketika mendengarkan khotbah, di jamaah perempuan pun tidak mau kalah,
kedengarannya banyak juga perempuan-perempuan yang sedang ngrumpi entah apa
yang dibicarakan. Namun mereka cukup antusias mengikuti pelaksanaan Salat Idhul
Adha ini karena seusainya salat ada syukuran berupa nasi yang ditempatkan dalam
sebuah wadah dan di atasnya ada lauk ayam yang utuh (lodho) yang tertutup oleh
daun pisang, hal inilah yang paling ditungggu oleh anak-anak dan tak terkecuali
semua orang jamaah dilingkungan ini.
Setelah khotbah usai, sebelum melakukan acara syukuran diadakan acara berjabat
tangan oleh seluruh jamaah, mereka semua berdiri sesuai soft dan dengan
dipimpin oleh khotib beserta imam salat satu per satu jamaah melakukan jabat
tangan mulai dari soft terdepan sampai ke soft yang belakang. Acara jabat tangan
pun telah berakhir dan acara selanjutnya adalah syukuran, seluruh jamaah
berkumpul mengelilingi ruang Balai Desa dan yang sebagian menyiapkan seperti
tumpeng tadi di tengah-tengah ruangan. Kemudian imam salat atau ustadznya
memberikan sedikit ceramah tentang tujuan syukuran dan selanjutnya berdoa
bersama agar syukuran tersebut memberikan berkah bagi seluruh jamaah. Setelah
itu berbagai seperti tumpeng tadi di buka penutupnya berupa daun pisang yang
gunanya sebagai wadah nasi yang diberikan untuk semua jamaah. Beberapa orang
sedang memberikan nasi kepada jamaah lain dan beberapa orang lainnya memotongi
lauk ayam (lodho) untuk dibagikan secara merata, terdapat juga lauk lain
seperti mie goreng dan telur rebus yang sudah dikuliti untuk dibagikan kepada
semua jamaah. Bagi yang sudah kebagian nasi dan aneka lauk maka santapan
tersebut dimkan atau sekedar dicicipi saja, dan setelah itu santapan tadi
dibungkus untuk dibawa pulang agar orang rumah yang tidak menunaikan Salat
Idhul Adha bisa mencicipi santapan tersebut. Dari sini dapat terlihat kerukunan
antar warga lingkungan karena kebersamaan dalam melakukan suatu acara masih
sangat erat sehingga kegiatan yang dilakukan cepat selesai dengan baik dan
lancar.
Suasana Ketika Penyembelehan Hewan
Qurban
Sesampainya
para jamaah dirumah bagi yang laki-laki mempersiapkan berbagai perlengkapan
yang digunakan untuk penyembelihan hewan qurban. Di lingkungan ini ada dua
hewan qurban berupa kambing yang akan disembelih. Kambing tersebut adalah hasil
dari arisan jamaah yasinan selama satu tahun, hal tersebut dilakukan agar
setiap tahunnya ada penyembelihan hewan qurban mengingat kondisi penduduk
dilingkungan ini rata-rata menengah kebawah atau dalam kata lain tidak kuat
untuk membeli hewan qurban. Penyembelihan dilakukan di halaman rumah ustadz di
lingkungan ini yang kebetulan beliau adalah salah satu yang mendapat arisan
hewan qurban, yang melakukan penyembelihan pun juga beliau karena sudah
berpengalaman dalam penyembelihan hewan qurban. Disekitar halaman rumah yang
dijadikan tempat penyembelihan terdapat banyak orang yang sekedar melihat dan
ada juga anak-anak yang bermain-main di area penyembelihan tersebut. Dengan
sebilah golok yang tajam dengan hati-hati pak ustadz mulai menyembelih kambing
qurban tersebut, kambing pun mulai meronta-ronta dengan suara khasnya “mbek
mbek mbek” dan kakinya pun kejang-kejang seolah ingin melepaskan diri dari
pegangan orang yang membawa kambing tersebut. Tidak lama kemudian kambing kedua
mulai disembelih, tidak kalah dengan kambig pertama, kambing kedua ni pun juga
meronta-ronta dan dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri, namun perjuangan
kambing tersebut sia-sia karena golok yang tajam tersebut sudah membelah
lehernya dan darah pun berceceran dan akhirnya tidak berapa lama kambing tersebut
mati .
Selanjutnya
kambing qurban tersebut dikuliti dengan pisau oleh beberpa orang. Kulit
tersebut biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan lain seperti untuk beli
minum, rokok, plastik sebagai wadah daging dan lain sebagainya. Setelah
dikuliti maka selanjutnya adalah memotong-motong daging kambing yang kemudian
ditimbang disesuaikan dengan kuota orang yang akan diberi. Untuk lambung dari
kambing tersebut masih dibersihkan dahulu disungai kebetulan tempat
penyembelihan tadi tidak jauh dari sungai, pembersihan dilakukan disungai agar
bau dari sisa-sisa makanan kambing tidak mengganggu orang-orang disekitar
pemukiman. Banyak anak-anak yang membantu dalam pembersihan ini mereka antusias
dalam melakukan pekerjaan ini karena sekaligus mereka bermain-main disungai,
sehingga suasana disungai pada saat itu ramai dan menyenangkan khususnya bagi
anak-anak walaupun kotoran dari lambung tersebut cukup bau dan menganggu
pernafasan.
Setelah
semua hal dikerjakan mulai dari penyembelihan, menguliti, pemotongan dan penimbangan
serta pembersihan lambung kambing maka selanjutnya adalah membagi-bagikan
secara merata daging kambing tersebut kepada warga lingkungan sesuai dengan
kuota yang telah ditentukan panitia. Terdapat sekitar 50 bungkus daging qurban
yang akan diberikan kepada warga lingkungan yang dilakukan oleh panitia hewan
qurban. Daging tersebut oleh warga biasanya langsung dimasak gulai kambing atau
sate kambing tergantung selera masing-masing. Akhirnya acara penyembelihan
hewan qurban tersebut telah selesai dan semua
warga bisa menikmati masakan yang
sedap dari daging kambing qurban tersebut.
Idhul
Adha memang suatu perayaan yang secara menyeluruh dilakukan oleh semua umat
muslim di dunia termasuk di lingkungan ini, disetiap wilayah pasti mempunyai
ciri khas tertentu dalam melakukan acara penyembelihan kambing maupun acara
sebelum melakukan penyembelihan seperti takbir keliling, acara syukuran dan
lain sebagainya. Dengan hal tersebut maka kerukunan dan kebersamaan antar warga
lingkungan dan warga masyarakat harus terus dijaga agar tercipta suasana
kedamaian, ketentraman dan kenyamanan bagi semuanya.
^ 4605+17= ( - ;
^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar