ARTIKEL GEOGRAFI IPS
Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah
sosial. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling
berkaitan. Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa Ilmu Sosial Dasar
terdiri dari 8 pokok bahasan. Pokok bahasan tersebut merupakan ruang lingkup
Ilmu Sosial Dasar yang diharapkan mempelajari dan memahami tentang :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan
masyarakat dan kebudayaan.2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Ruang
lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ditentukan oleh dua masalah pokok
sebagai bahan pertimbangan yaitu:
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah
kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan
budaya( the Humanities).
- Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia
tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman
yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya
dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku,
dan hasil kelakuan mereka.
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Sebagai Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai
mata kuliah kehidupan bermasyarakat merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Setelah
mendapatkan mata kuliah ini diharapkan memperlihatkan minat dan kebiasaan
menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya juga
keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat
diterimanya dengan penuh tanggung jawab. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai
budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya. Agar mahasiswa
peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha
menanggulanginya.
Komentar Berdasarkan Sudut Pandang Geografi
Dari
8 pokok bahasan dalam Ilmu Sosial Dasar terdapat banyak masalah yang timbul
dalam masyarakat utamanya di masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya
adalah masalah tentang kependudukan, masalah kependudukan sangat riskan terjadi
karena penduduk saat ini sudah cukup banyak, angka kelahiran rata-rata lebih
tinggi daripada angka kematian sehingga membuat penduduk menjadi semakin padat.
Dengan kepadatan penduduk ini maka akan mengakibatkan berbagai permasalahan
sosial utamanya di daerah kota, salah satunya adalah semakin bertambahnya
pemukiman kumuh, hal ini terjadi karena daerah pemukiman sudah tidak sanggup
lagi untuk menampung banyaknya penduduk yang ada sehingga mereka membangun
pemkiman disekitar aliran sungai, sekitar rel kereta api, dan biasanya di dekat
pemakaman. Dampak dari pemukiman kumuh ini cukup banyak karena tidak hanya
menyangkut tentang manusia saja melainkan juga dengan lingkungan alam sekitar.
Alam sekitar akan menjadi tidak nyaman karena banyak pohon yang ditebang,
selain itu tanah juga tidak subur lagi karena banyaknya sampah yang menumpuk di
pekarangan daerah pemukiman akibatnya daerah resapan tanah menjadi berkurang
dan hal ini sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit.
Kepadatan
penduduk di daerah kota merupakan akibat dari banyaknya orang desa yang mengadu
nasib disana, mereka menganggap di kota besar akan mudah untuk mencari
penghasilan tetapi penghasilan yang didapatkanpun tidak begitu besar mereka
rata-rata bekerja sebagai penjual, kuli bangunan, dan pemulung hasilnya boleh
dibilang pas-pasan saja namun entah mengapa mereka masih menganggap kota besar
mudah untuk mendapatkan penghasilan. Di kota memang mudah dalam berbagai hal
seperti keterjangkaun dalam transportasi, kemudahan dalam bidang komunikasi dan
teknologi, banyaknya industri dan pabrik-pabrik besar dan lain-lain, namun
dibutuhkan ketrampilan dalam dalam menjalankan berbagai hal di atas, tetapi
ketrampilan tersebut tidak sepenuhnya dikuasai oleh para pendatang atau
orang-orang desa yang bermukim di kota sehingga mereka hanya bekerja dengan
mengandalkan tenaga fisik saja. Masalah kependudukan tidak hanya terjadi di
kota saja, di daerah terpencil seperti daerah dekat hutan dan daerah sekitar
lereng pegunungan juga mengalaminya, permasalahan utama tetap banyaknya angka
kelahiran daripada angka kematian. Permasalahan yang sering terjadi di daerah
tersebut adalah kelaparan dan kekeringan, permasalahan itu terjadi akibat
semakin berkurangnya sumber makanan karena lahan yang biasanya untuk bercocok
tanam menjadi kering dan tidak bisa ditanami akibat gejala alam yang terjadi.
Jadi dengan semakin banyaknya penduduk di daerah kota maupun desa maka dampak yang terjadi dalam masyakat dan
alam sekitar sangat banyak dan bersifat saling berkaitan hal ini dalam geografi
disebut sebagai pendekatan kompleks wilayah.
Masalah-masalah
lain mengenai kependudukan selain yang diuraikan diatas adalah Angka
ketergantungan yang semakin tinggi maksudnya adalah usia kerja yang produktif
(16-65 tahun) tidak sebanding dengan usia yang belum produktif (1-16 tahun) dan
yang sudah tidak produktif (65 tahun keatas), masalah lain adalah kurang
meratanya penduduk di wilayah indonesia, hal ini disebabkan karena terjadi
pemusatan industri dan pemerintahan di daerah Jawa, sehingga daerah lain
seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Irian dan sebagainya penduduknya
relatif jarang. Masalah lainnya mengenai
Administrasi tentang Kependudukan yang lumayan sulit, biasanya dengan padatnya
penduduk sering terjadi kesalahan pencatatan atau terdapat data yang ganda.
Untuk
mengatasi berbagai masalah yang diuraikan diatas maka dibutuhkan kordinasi antara Pemerintah
dengan masyarakat. Pemerintah bertugas untuk membuat keputusan atau peraturan
yang harus benar-benar dilaksanakan sehingga permasalahan tersebut bisa cepat
terselesaikan. Sedangkan masyarakat bertugas untuk melaksanakan keputusan atau
peraturan tersebut dengan penuh kesadaran agar masalah kependudukan tersebut
semakin mudah untuk dicari jalan keluarnya. Secara spesifik masalah
kependudukan tentang kepadatan penduduk bisa diatasi dengan menjalankan program
KB, menekan angka urbanisasi yang terjadi di kota besar serta mengurangi
perkawinan dini. Jika masalah mengenai kepadatan penduduk sudah merambah ke
lingkungan hidup maka cara mengatasinya dengan memperbaiki sistem sosial
kemsyarakatan yang dimulai dari diri sendiri, misalnya dengan tidak membuang
sampah di sungai atau tempat sembarangan dan tidak menebang pohon yang
mempunyai fungsi untuk penyerapan air hujan. Untuk mengatasi masalah tentang
angka ketergantungan yang semakin tinggi maka cara yang paling baik
dilaksanakan adalah memberbanyak lapangan pekerjaan dan membekali tenaga kerja
dengan ketrampilan yang dibutuhkan. Masalah selanjutnya mengenai tidak
meratanya penduduk karena adanya pemusatan industri dan pemerintah bisa diatasi
dengan melaksanakan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang masih sedikit penduduknya,
cara yang lain adalah pemusatan industri tidak dijadikan satu dengan pemusatan
kepemerintahan contoh nyatanya adalah yang terjadi di Amerika Serikat, Kota New
York sebagai pusat industri tidak dijadikan pusat pemerintahan melainkan kota
Washington DC yang tidak menjadi pusat industri dijadikan sebagai pusat
pemerintahan. Dan masalah tentang kesulitan Administrasi Kependudukan bisa
diatasi dengan memperbaiki sistem kerja instansi terkait.
Kesimpulan
yang didapat dari berbagai uraian yang telah disampaikan adalah salah satu
masalah yang di pelajari dalam studi Pendidikan IPS adalah masalah
kependidikan. Dampak dari masalah kependudukan tersebut bisa saling terkait
satu sama lain atau dalam geografi disebut sebagai pendekatan obyek wilayah.
Dan cara untuk untuk mengatasi berbagai permasalahan kependudukan bisa diatasi
jika terjadi kordinasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar