Rabu, 03 April 2013

Pandangan Geografi IPS


ARTIKEL GEOGRAFI IPS

Hakikat dan Ruang Lingkup Ilmu Sosial dan Budaya Dasar

Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan. Konsorsium Antar Bidang telah menetapkan bahwa Ilmu Sosial Dasar terdiri dari 8 pokok bahasan. Pokok bahasan tersebut merupakan ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar yang diharapkan mempelajari dan memahami tentang :
1. Berbagai masalah kependudukan dalam hubungannya dengan perkembangan masyarakat dan kebudayaan.
2. Masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Masalah pemuda dan sosialisasi.
4. Masalah hubungan antara warga negara dan negara.
5. Masalah pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
6. Masalah masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan.
7. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi.
8. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

            Ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar ditentukan oleh dua masalah pokok sebagai bahan pertimbangan yaitu:
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya( the Humanities).
- Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.

Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Sebagai Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar sebagai mata kuliah kehidupan bermasyarakat merupakan usaha yang diharapkan dapat memberi pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Setelah mendapatkan mata kuliah ini diharapkan memperlihatkan minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya juga keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya. Agar mahasiswa peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha menanggulanginya.


Komentar Berdasarkan Sudut Pandang Geografi
            Dari 8 pokok bahasan dalam Ilmu Sosial Dasar terdapat banyak masalah yang timbul dalam masyarakat utamanya di masyarakat Indonesia. Salah satu diantaranya adalah masalah tentang kependudukan, masalah kependudukan sangat riskan terjadi karena penduduk saat ini sudah cukup banyak, angka kelahiran rata-rata lebih tinggi daripada angka kematian sehingga membuat penduduk menjadi semakin padat. Dengan kepadatan penduduk ini maka akan mengakibatkan berbagai permasalahan sosial utamanya di daerah kota, salah satunya adalah semakin bertambahnya pemukiman kumuh, hal ini terjadi karena daerah pemukiman sudah tidak sanggup lagi untuk menampung banyaknya penduduk yang ada sehingga mereka membangun pemkiman disekitar aliran sungai, sekitar rel kereta api, dan biasanya di dekat pemakaman. Dampak dari pemukiman kumuh ini cukup banyak karena tidak hanya menyangkut tentang manusia saja melainkan juga dengan lingkungan alam sekitar. Alam sekitar akan menjadi tidak nyaman karena banyak pohon yang ditebang, selain itu tanah juga tidak subur lagi karena banyaknya sampah yang menumpuk di pekarangan daerah pemukiman akibatnya daerah resapan tanah menjadi berkurang dan hal ini sebagai penyebab timbulnya berbagai penyakit.
            Kepadatan penduduk di daerah kota merupakan akibat dari banyaknya orang desa yang mengadu nasib disana, mereka menganggap di kota besar akan mudah untuk mencari penghasilan tetapi penghasilan yang didapatkanpun tidak begitu besar mereka rata-rata bekerja sebagai penjual, kuli bangunan, dan pemulung hasilnya boleh dibilang pas-pasan saja namun entah mengapa mereka masih menganggap kota besar mudah untuk mendapatkan penghasilan. Di kota memang mudah dalam berbagai hal seperti keterjangkaun dalam transportasi, kemudahan dalam bidang komunikasi dan teknologi, banyaknya industri dan pabrik-pabrik besar dan lain-lain, namun dibutuhkan ketrampilan dalam dalam menjalankan berbagai hal di atas, tetapi ketrampilan tersebut tidak sepenuhnya dikuasai oleh para pendatang atau orang-orang desa yang bermukim di kota sehingga mereka hanya bekerja dengan mengandalkan tenaga fisik saja. Masalah kependudukan tidak hanya terjadi di kota saja, di daerah terpencil seperti daerah dekat hutan dan daerah sekitar lereng pegunungan juga mengalaminya, permasalahan utama tetap banyaknya angka kelahiran daripada angka kematian. Permasalahan yang sering terjadi di daerah tersebut adalah kelaparan dan kekeringan, permasalahan itu terjadi akibat semakin berkurangnya sumber makanan karena lahan yang biasanya untuk bercocok tanam menjadi kering dan tidak bisa ditanami akibat gejala alam yang terjadi. Jadi dengan semakin banyaknya penduduk di daerah kota maupun desa  maka dampak yang terjadi dalam masyakat dan alam sekitar sangat banyak dan bersifat saling berkaitan hal ini dalam geografi disebut sebagai pendekatan kompleks wilayah.
            Masalah-masalah lain mengenai kependudukan selain yang diuraikan diatas adalah Angka ketergantungan yang semakin tinggi maksudnya adalah usia kerja yang produktif (16-65 tahun) tidak sebanding dengan usia yang belum produktif (1-16 tahun) dan yang sudah tidak produktif (65 tahun keatas), masalah lain adalah kurang meratanya penduduk di wilayah indonesia, hal ini disebabkan karena terjadi pemusatan industri dan pemerintahan di daerah Jawa, sehingga daerah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Irian dan sebagainya penduduknya relatif  jarang. Masalah lainnya mengenai Administrasi tentang Kependudukan yang lumayan sulit, biasanya dengan padatnya penduduk sering terjadi kesalahan pencatatan atau terdapat data yang ganda.
            Untuk mengatasi berbagai masalah yang diuraikan diatas  maka dibutuhkan kordinasi antara Pemerintah dengan masyarakat. Pemerintah bertugas untuk membuat keputusan atau peraturan yang harus benar-benar dilaksanakan sehingga permasalahan tersebut bisa cepat terselesaikan. Sedangkan masyarakat bertugas untuk melaksanakan keputusan atau peraturan tersebut dengan penuh kesadaran agar masalah kependudukan tersebut semakin mudah untuk dicari jalan keluarnya. Secara spesifik masalah kependudukan tentang kepadatan penduduk bisa diatasi dengan menjalankan program KB, menekan angka urbanisasi yang terjadi di kota besar serta mengurangi perkawinan dini. Jika masalah mengenai kepadatan penduduk sudah merambah ke lingkungan hidup maka cara mengatasinya dengan memperbaiki sistem sosial kemsyarakatan yang dimulai dari diri sendiri, misalnya dengan tidak membuang sampah di sungai atau tempat sembarangan dan tidak menebang pohon yang mempunyai fungsi untuk penyerapan air hujan. Untuk mengatasi masalah tentang angka ketergantungan yang semakin tinggi maka cara yang paling baik dilaksanakan adalah memberbanyak lapangan pekerjaan dan membekali tenaga kerja dengan ketrampilan yang dibutuhkan. Masalah selanjutnya mengenai tidak meratanya penduduk karena adanya pemusatan industri dan pemerintah bisa diatasi dengan melaksanakan transmigrasi dari daerah yang padat penduduknya  ke daerah yang masih sedikit penduduknya, cara yang lain adalah pemusatan industri tidak dijadikan satu dengan pemusatan kepemerintahan contoh nyatanya adalah yang terjadi di Amerika Serikat, Kota New York sebagai pusat industri tidak dijadikan pusat pemerintahan melainkan kota Washington DC yang tidak menjadi pusat industri dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Dan masalah tentang kesulitan Administrasi Kependudukan bisa diatasi dengan memperbaiki sistem kerja instansi terkait.
            Kesimpulan yang didapat dari berbagai uraian yang telah disampaikan adalah salah satu masalah yang di pelajari dalam studi Pendidikan IPS adalah masalah kependidikan. Dampak dari masalah kependudukan tersebut bisa saling terkait satu sama lain atau dalam geografi disebut sebagai pendekatan obyek wilayah. Dan cara untuk untuk mengatasi berbagai permasalahan kependudukan bisa diatasi jika terjadi kordinasi yang baik antara pemerintah dengan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar