BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehidupan
yang didambakan oleh semua manusia di dunia ini adalah kesejahteraan. Baik yang
tinggal di kota maupun yang di desa, semua mendambakan kehidupan yang
sejahtera. Sejahtera lahir dan bathin. Namun, dalam perjalanannya, kehidupan
yang dijalani oleh manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut
kehidupan ini membuat manusia selalu berusaha untuk mencari cara agar tetap
sejahtera. Mulai dari pekerjaan kasar seperti buruh atau sejenisnya, sampai
pekerjaan kantoran yang bisa sampai ratusan juta gajinya dilakoni oleh manusia.
Jangankan yang halal, yang harampun rela dilakukan demi kesejahteraan hidup. Hal ini membuktikan bahwa kehidupan
ekonomi masyarakat masih rendah sehingga dibutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk
menjadikan suatu Negara lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melihat
Permasalahan tersebut,makalah ini ingin membahas lebih dalam lagi mengenai
kesejahteraan sosial atau biasa disebut dengan kesejahteraan masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa definisi masyarakat sejahtera ?
2. Bagaimana hubungan pertumbuhan
ekonomi dengan kesejahteraan masyarakat ?
3. Apa faktor yang menghambat kesejahteraan masyarakat ?
4. Apa saja masalah kesejahteraan
masyarakat ?
5. Apa saja indikator kesejahteraan ?
6. Apa faktor penyebab terjadinya
kesenjangan tingkat kesejahteraan ?
7. Bagaimana cara meningkatkan
kesejahteraan masyarakat ?
8. Apa saja usaha untuk kesejahteraan
masyarakat ?
1.3
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi masyarakat
sejahtera.
2. Untuk mengetahui hubungan
pertumbuhan ekonomi dengan kesejahteraan masyarakat.
3. Untuk mengetahui faktor yang menghambat kesejahteraan masyarakat.
4. Untuk mengetahui masalah
kesejahteraan masyarakat.
5. Untuk mengetahui indikator
kesejahteraan.
6. Untuk mengetahui faktor penyebab
terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan.
7. Untuk mengetahui cara meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
8. Untuk mengetahui usaha untuk
kesejahteraan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
DEFINISI MASYARAKAT SEJAHTERA
Istilah masyarakat berasal dari kata musyarak yang berasal
dari Bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan
dalam bahasa Inggris disebut Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka
mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi tentang masyarakat menurut beberapa ahli :
# PETER L. BERGER
Definisi
masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas
sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu
terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
# MARX
Masyarakat
ialah keseluruhan hubungan – hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi,
yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
# GILLIN & GILLIN
Masyarakat
adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh
kesamaan.
# HAROLD J. LASKI
Masyarakat
adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai
terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama
# ROBERT MACIVER
Masyarakat
adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang ditertibkan (society means a system of ordered relations)
# SELO SOEMARDJAN
Masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
# HORTON & HUNT
Masyarakat
adalah suatu organisasi manusai yang saling berhubungan.
Pengertian
Kesejahteraan Sosial menurut beberapa Ahli :
1.
Arthur Dunham
Kesejahteraan sosial dapat didefenisikan
sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi social melalui pemberian
bantuan kepada orang untuk
memenuhi kebutuhankebutuhan di
dalam beberapa bidang seperti kehidupan keluarga dan anak,kesehatan,
penyesuaian sosial, waktu senggang, standar-standar kehidupan dan hubungan-hubungan
sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial memberi perhatian utama terhadap individu-individu,
kelompok-kelompok, komunitas-komunitas dan kesatuan-kesatuan penduduk yang
lebih luas; pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan
dan pencegahan.
2.
Harold L. Wilensky dan Charles N. Lebeaux
Kesejahteraan sosial adalah suatu sistem
yang terorganisir dari usaha-usaha pelayanan social dan lembaga-lembaga
sosial, untuk membantu individu-individu dan kelompok dalam
mencapai tingkat hidup serta kesehatan yang memuaskan. Maksudnya
agar individu dan relasi-relasi sosialnya memperoleh kesempatan yang
seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuan-kemampuannya serta meningkatkan atau
menyempurnakan kesejahteraan sebagai
manusia sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3.
Walter A.Friendlander
Kesejahteraan sosial adalah suatu sistem
yang terorganisir dari pelayananpelayanan sosial dan
lembaga-lembaga yang bermaksud untuk membantu individu-individu dan
kelompok-kelompok agar mencapai standar-standar kehidupan dan kesehatan
yang memuaskan, serta hubungan-hubungan perorangan dan sosial
yang memungkinkan mereka memperkembangkan segenap kemampuan dan
meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan kebutuhan-kebutuhan
keluarga maupun masyarakat.
4.
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kesejahteraan sosial adalah suatu
kegiatan yang terorganisir dengan tujuan membantu penyesuaian
timbal balik antara individu-individu dengan lingkungan sosial
mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui tehnik-tehnik dan
metode-metode dengan maksud agar memungkinkan individuindividu, kelompok-kelompok
maupun komunitas-komunitas memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan memecahkan
masalah-masalah penyesuian diri mereka
terhadap perubahan pola-pola masyarakat, serta melalui tindakan kerjasama untuk
memperbaiki kondisi-kondisi ekonomi dan sosial.
5. Alfred J.Khan
Kesejahteraan sosial terdiri dari
program-program yang tersedia selain yang tercakup dalam kriteria
pasar untuk menjamin suatu tindakan kebutuhan dasar seperti kesehatan,
pendidikan kesejahteraan, dengan tujuan meningkatkan derajat kehidupan komunal dan
berfungsinya individual, agar dapat mudah menggunakan pelayanan-pelayanan
maupun lembaga-lembaga yang ada pada umumnya serta membantu mereka yang
mengalami kesulitan dan dalam pemenuhan kebutuhan mereka
(Sumarnonugroho,1987:28-35)
6. Menurut Suharto (2009:1)
Kesejahteraan sosial adalah suatu
institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang
diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang
bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap
pemecahan masalah sosial dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan
masyarakat.
Jadi kesimpulannya Masyarakat
Sejahtera
adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil
maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan
ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap masyarakat untuk
mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan sosial yang
sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjungjung tinggi
hak asasi serta kewajiban manusia.
B.
HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan
Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan
masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang
terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini
menunjukan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai
meningkat, apabila pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis
tindak kriminal akan berkurang dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke
tidak puasan akan kebijakan yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati
hasil yang mereka kerjakan bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka
terima.
C.
FAKTOR YANG MENGHAMBAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia masih
menjadi mimpi, dan tidak pernah ada yang berani menjamin dan memastikan
kesejahteraan sosial ini dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
banyaknya pejabat negara yang menggunakan uang rakyat untuk kepentingan
pribadi, pemberian bantuan yang tidak merata dan tidak tepat sasaran.
Pejabat negara merupakan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat dan
seharusnya membela serta meperjuangkan kepentingan rakyat. Tetapi, pejabat
negara pada saat sekarang ini lebih banyak menggunakan jabatan dan kedudukan
yang sudah mereka dapatkan, untuk mengambil keuntungan dan memenuhi kepentingan
pribadi. Sehingga kepentingan rakyat tidak terpenuhi dan terpinggirkan. Selain
itu, hal ini juga menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pejabat
negara.
Pemberian bantuan yang tidak
merata dan tidak tepat sasaran menjadi faktor yang paling sering terjadi didalam
masyarakat. Bantuan seharusnya diberikan kapada rakyat yang paling membutuhkan
namun pada kenyataannya ada bantuan yang diberikan kepada orang yang tingkat
ekonominya sudah cukup mampu. Sedangkan rakyat yang paling membutuhkan, mereka
hanya bisa gigit jari karena tidak mendapat bantuan.
D. MASALAH
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Menurut Fadhil Nurdin (1990), timbulnya
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial disebabkan oleh 5
hambatan:
1. Ketergantungan
Ekonomi.
Ketergantungan ekonomi merupakan
hambatan utama yang menyebabkan adanya berbagai masalah. Hal ini dapat dilihat
pada kesulitan yang dialami individu, kelompok dan masyarakat. Sebab dari
Ketergantungan ekonomi sebagian besar disebabkan kurangnya pendapatan sehingga
tidak dapat memenuhi standar kehidupan minimal dalam kehidupannya, atau
ketidakmampuan mengelola pendapatan mereka yang seharusnya dapat mencukupi.
Dari hambatan tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah social antara lain
kemiskinan;
2. Ketidakmampuan
Menyesuaikan Diri.
Ketidakmampuan menyesuaikan diri ini
timbul dari masalah kemiskinan dan emosional, yaitu ketidakmampuan menyesuaikan
diri. Hal ini merupakan jenis hambatan yang dikenal dengan istilah “hambatan
sosial psikologis”. Masalah yang apat timbul dari permasalahan ini antara lain:
seseorang mengalami perubahan, baik sikap maupun perilakunya dalam berinteraksi
dengan orang lain dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma yang
berlaku di lingkungan tertentu. Masalah-masalah penyesuaian diri dapagt
menimbulkan berbagai bentuk masalah seperti kenakalan remaja, pelacuran dan
lain sebagainya;
3. Kesehatan
Yang Buruk.
Kesehatan yang buruk dapat disebabkan
beberapa factor: lingkungan yang buruk atau kotor, adanya berbagai penyakit dan
ketidakmengertian anggota masyarakat itu sendiri. Ketiga factor tersebut
berkaitan pula dengan kemiskinan dan kurangnya pendidikan. Persoalan-persoalan
yang bersumber dari berbagai factor diatas dapat menimbulkan berbagai masalah
yang berhubungan dengan penyakit-penyakit menular, kekurangan gizi, yang
akhirnya menuju kematian;
4. Rekreasi
dan Pengisian Waktu Senggang.
Rekreasi dan pengisian waktu senggang
merupakan kebutuhan yang fundamental bagi kehidupan seseorang serta memiliki
fungsi-fungsi lain untuk memberikan keseimbangan dalam kehidupan seseorang,
pembebasan dari suasana rutin yang terus menerus, penyegaran dari beban pikiran
dan tanggung jawab yang berat, atau perasaan jenuh selama bejerja di kantor.
Perlunya memperhatikan rekreasi dan pengisian waktu luang yang positif setiap
ada waktu luang yang digunakan dengan baik sifatnya cenderung digunakan secara
negative. Pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam masalah seperti
kenakalan remaja, perkelahian, penyalahgunaan narkoba, pembunuhan, pencurian
dan perampokan.
5. Kondisi
Sosial, Penyediaan dan Pengelolaan Pelayanan Sosial yang Kurang atau Tidak
Baik.
Kondisi sosial, penyediaan dan
pengelolaan pelayanan sosial yang kurang atau tidak baik misalnya keadaan
lingkungan pergaulan yang buruk sehingga dapat dengan kuat mempengaruhi
kepribadian individu. Demikian pula halnya dengan penyediaan dan pengelolaan
pelayanan sosial yang kurang atau tidak baik, akan mengakibatkan hasil
pelayanan yang kurang memadai terhadap para pengguna pelayanan tersebut.
Misalnya, kurangnya kualitas pelayanan rumah sakit, kurangnya sarana pendidikan
yang memadai dan sebagainya. Masalah-masalah dapat ditimbulkan oleh kondisi
social, pelayanan yang kurang atau tidak baik dapat menjangkau penerima
pelayanan.
Paling tidak, kelima jenis hambatan
diatas (selain banyak lagi masalah sosial lainnya yang belum teridentifikasi)
merupakan dasar atau sumber timbulnya masalah-masalah kesejahteraan sosial
masyarakat yang mau tidak mau harus diatasi, tidak hanya oleh masing-masing
individu, melainkan oleh pemerintah daerah.
E.
INDIKATOR KESEJAHTERAAN
Biro Pusat Statistik Indonesia (2000) menerangkan
bahwa guna melihat tingkat kesejahteraan rumah tangga suatu wilayah ada
beberapa indicator yang dapat dijadikan ukuruan, antara lain adalah :
- Tingkat pendapatan keluarga;
- Komposisi pengeluaran rumah tangga dengan membandingkan pengeluaran untuk pangan dengan non-pangan;
- Tingkat pendidikan keluarga;
- Tingkat kesehatan keluarga, dan;
- Kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki dalam rumah tangga.
Menurut Kolle (1974) dalam Bintarto (1989),
kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek kehidupan:
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya;
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya;
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan,
- lingkungan budaya, dan sebagainya;
- Dengan melihat kualitas hidup dari segi spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan sebagainya.
Menurut Drewnoski (1974) dalam
Bintarto (1989), melihat konsep kesejahteraan dari tiga aspek;
(1)
Dengan melihat pada tingkat perkembangan
fisik (somatic status), seperti nutrisi, kesehatan, harapan hidup, dan
sebagianya;
(2 Dengan melihat pada tingkat mentalnya,
(mental/educational status) seperti pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya;
(3) Dengan melihat pada integrasi
dan kedudukan social (social status).
Todaro (2003) mengemukakan bahwa
kesejahteraan masyarakat menengah kebawah dapat direpresentasikan dari tingkat
hidup masyarakat. Tingkat hidup masyarakat ditandai dengan terentaskannya dari
kemiskinan, tingkat kesehatan yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan
yang lebih tinggi, dan tingkat produktivitas masyarakat.
Hasil Survei Biaya Hidup (SBH)
tahun 1989 yang dilakukan oleh BPS membuktikan bahwa semakin besar jumlah
anggota keluarga semakin besar proporsi pengeluaran keluarga untuk makanan dari
pada untuk bukan makanan. Ini berarti semakin kecil jumlah anggota keluarga,
semakin kecil pula bagian pendapatan untuk kebutuhan makanan, dengan demikian
jumlah anggota keluarga secara langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan
keluarga.
F.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KESENJANGAN TINGKAT
KESEJAHTERAAN
Dalam memahami realitas tingkat
kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya kesenjangan tingkat kesejahteraan antara lain :
(1) social ekonomi rumah tangga atau masyarakat,
(2) struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi
dasar kegiatan produksi rumah tangga atau masyarakat,
(3) potensi
regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfrastruktur) yang mempengaruhi
perkembangan struktur kegiatan produksi, dan
(4) kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan
kerja produksi dan pemasaran pada skala lokal, regional dan global (Taslim,
2004).
G.
CARA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
Lima prioritas langkah kebijakan
pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat:
Pertama, percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat
miskin.
Kedua,
peningkatan kualitas simberdaya manusia Indonesia.
Ketiga, pemantapan reformasi birokrasi dan hukum serta
pemantapan demokrasi dan keamanan nasional.
Keempat, penguatan perekonomian domestik yang berdaya saing
didukung oleh pembangunan pertanian, infrastruktur dan energi.
Kelima yaitu peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup.
Selain itu
kesejahteraan masyarakat juga dapat di tingkatkan dengan mengadakan
training-training di balai latihan kerja untuk menambah jumlah pekerja tenaga
ahli agar perkembangan teknologi serta pemasukan negara bisa terus tumbuh
berkembang.
H.
USAHA
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
No.6 Tahun 1974, Usaha-Usaha Kesejahteraan sosial adalah semua upaya, program,
dan kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan
dan mengembangkan kesejahteraan sosial (Sumarnonugroho, 1987:39).
Usaha kesejahteraan sosial mengacu pada
program, pelayanan, dan berbagai kegiatan yang secara konkret berusaha menjawab
kebutuhan ataupun masalahmasalah yang dihadapi anggota masyarakat. Usaha
kesejahteraan sosial dapat diarahkan pada individu, keluarga, kelompok atau
komunitas. Beberapa contoh dari Usaha kesehjateraan sosial yang searah dengan
tujuan pembangunan ekonomi adalah:
a.
Beberapa tipe unit usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan sumbangan
terhadap peningkatan produktifitas individu,kelompok ataupun masyarakat contohnya adalah pelayanan konseling pada generasi
muda dan lain-lain.
b.
Jenis usaha kesejahteraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau
meminimalisir hambatan (beban) yang dapat dihadapi oleh para pekerja ( yang masih
produktif).
c.
Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak
negatif urbanisasi dan industrialisasi
pada kehidupan keluarga dan masyarakat atau membantu mereka agar dapat
mengidentifikasi dan mengembangkan “pemimpin” dari suatu komunitas lokal.
BAB III
KESIMPULAN
Kesejahteran sosial sering diartikan
sebagai kondisi sejahtera (konsepsi pertama), yaitu suatu keadaan terpenuhinya
segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar seperti
makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan. Kesejahteraan
sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan
manusia untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, taraf hidup yang lebih baik
ini tidak hanya diukur secara ekonomi dan fisik belaka, tapi juga ikut
memperhatikan aspek sosial, mental dan segi kehidupan spiritual. Kesejahteraan
sosial dapat diartikan sebagai kondisi sejahtera dari suatu masyarakat,
kesejahteraan sosial pada umumnya meliputi kesehatan, keadaan ekonomi,
kebahagiaan dan kualitas hidup rakyat. Namun pada kenyataannya hingga saat ini
masih banyak rakyat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan dan
terlantar tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah.
DAFTAR RUJUKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar