Kamis, 04 April 2013

SUMBER DAYA ALAM SAWAH



BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
            Padi, kedelai, dan jagung adalah tanaman pokok untuk kebutuhan manusia, dan tanaman tersebut kebanyakan ditanam di persawahan. Dalam penanaman ada yang memang untuk komuditas perdagangan atau padinya dijual ada juga yang hanya untuk komuditas sendiri atau dikonsumsi sendiri. Bagi tanaman untuk komoditas sendiri biasanya perawatannya tidak begitu baik daripada padi untuk komuditas perdagangan, namun masih banyak juga permasalahan dari persawahan yang komoditasnya untuk sendiri, salah satunya adalah tanaman tersebut tertutupi oleh dedaunan pohon yang ditanam disekitar area persawahan (pematang sawah).
Sehingga dalam makalah ini dibahas tentang permasalahan tersebut beserta bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan agar tidak terjadi lagi, karena dampak dari permasalahan ini cukup banyak dan berpengaruh tentang tanah persawahan, perairan, serta dari pohon di pematamg sawah itu sendiri.

I.2 Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah kondisi tanaman pokok di persawahan yang terdapat di Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek ?
2.      Apakah dampak dari tanaman yang tertutup oleh dedaunan pohon yang ditanam di area persawahan (pematang sawah) ?
3.      Bagaimana solusi untuk mengatasi tanaman di sawah yang tertutupi oleh dedaunan pohon ?



I.3 Tujuan
1.      Mengetahui bagaimanakah kondisi tanaman pokok di persawahan yang terdapat di Desa Sukorejo, Kecamatan Tugu. Kabupaten Trenggalek
2.      Mengetahui apakah dampak dari tanaman yang tertutup oleh dedaunan pohon yang ditanam di area persawahan (pematang sawah)
3.      Mengetahui bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi padi yang tertutupi oleh dedaunan pohon

I.4 Metode
            Metode yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah dengan Studi Kasus di Desa Sukorejo, Keamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek











BAB II PEMBAHASAN

II.1      Kondisi Tanaman Pokok di Sawah yang Terdapat di Wilayah Desa Sukorejo
            Persawahan di wilayah ini rata-rata adalah persawahan tadah hujan, sehingga untuk melakukan pengairan di sawah menunggu air hujan pada musim penghujan dan jika dimusim kemarau pengairan dilakukan dengan menggunakan mesin diesel. Di wilayah ini jarang yang melakukan pengairan sawah dengan menggunakan irigasi karena di wilayah ini tidak terdapat sumber air yang mencukupi untuk pengairan misalnya waduk dan bendungan atau dam. Tanaman yang ditanam di wilayah ini adalah tanaman-tanaman pokok seperti padi, kedelai, dan jagung tergantung musim yang sedang terjadi, misalnya musim hujan menanam padi dan dimusim kemarau menanam kedelai atau jagung. Masa panen untuk berbagai tanaman pokok tersebut sekitar empat bulan sekali atau dalam satu tahun terjadi tiga kali masa panen. Pada pematang sawah di sekitar wilayah ini terdapat berbagai jenis tanaman maupun pepohonan, biasanya jika persawahan tersebut untuk komoditas perdagangan maka hanya tanaman seperti cabai dan kacang panjang saja yang ditanam, sedangkan persawahan yang komuditasnya untuk kebutuhan sendiri terdapat berbagai tumbuhan atau pohon di pematang sawah tersebut, misalnya adalah pohon pisang, pohon sengon, dan pohon waru serta berbagai pohon lain.
            Untuk mengolah tanah di sawah kebanyakan para petani menggunakan mesin pembajak dan setelah itu dicangkul ulang, sangat jarang sawah yang hanya dicangkul saja atau dibajak menggunakan hewan karena dianggap kurang praktis dan dibutuhkan waktu yang lama untuk melakukannya. Pemupukan di sekitar wilayah ini rata-rata menggunakan pupuk kimia (mes), hal ini dianggap lebih praktis dan mudah daripada menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos. Dan untuk menanggulangi hama para petani juga meggunakan obat kimia misalnya disemprot dengan menggunakan tangki kecil yang berisi cairan dari obat kimia. Terdapat berbagai permasalahan dalam pertanian di wilayah ini, misalnya adalah banyaknya pohon yang ditanam di pematang sawah, kekurangan pupuk, dan terkadang kualitas tanaman yang menurun akibat hama dan lain sebagainya. Sehingga para petani cukup sulit untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas bagus.

II.2      Dampak dari Tanaman yang Tertutupi Dedaunan Pohon
Terdapat banyak masalah yang terjadi dalam pertanian di wilayah ini, salah satunya adalah banyaknya pepohonan seperti pohon waru, pohon pisang, dan pohon sengon yang ada di pematang sawah. Bukan hanya di pinggiran pematang saja yang ditanami pohon melainkan ada juga yang di tengah-tengah dari pematang sawah tersebut. Menurut petani hal tersebut dilakukan agar pepohonan tadi bisa untuk dijual atau dibuat bahan bangunan dan rantingnya sebagai bahan bakar. Kegunaan lain adalah sebaga tempat berteduh disaat petani bekerja disawah dan penghasil oksigen namun dibalik manfaat tersebut terdapat juga dampak yang terjadi akibat banyaknya pepohonan di area pematang sawah. Dampak tersebut bisa terjadi karena pada saaat tanaman pokok seperti padi, kedelai, dan  jagung sedang melakukan fotosintesis dan membutuhkan sinar matahari, sinar yang dibutuhkan tertutup oleh lebatnya dedaunan sehingga pertumbuhan dari berbagai tanaman tadi akan terhambat dan kualitasnya menurun.
Dari hasil studi kasus yang dilakukan, akibat tanaman pokok di sawah yang terhambat pertumbuhannya karena sinar matahari tertutupi oleh dedaunan pohon membuat hasil panen kedelai yang ditanam di area sawah dengan luas kurang lebih 150 m2 dengan pematang sawah yang ditanami pepohonan dan mengelilingi area tersebut hanya menghasilkan kedelai kurang lebih 15 kg saja atau hanya satu karung. Hal tersebut dikarenakan kualitas kedelai yang ditanam menurun atau kurang bagus dan banyak kedelai yang tidak ada bijinya atau kosong. Padahal menurut petani yang menggarap sawah tersebut sebelum ditanami pepohonon yang mengelilingi area persawahan hasil panen bisa mencapai dua  karung atau kurang lebih 25 kg. Namun demikian petani tersebut tidak terlalu memikirkan dampak menurunya kualitas kedelai akibat tertutupi dedaunan karena hasil dari kedelai dan tanaman pokok lainnya hanya dikonsumsi sendiri tetapi apabila dibiarkan saja maka lama-kelamaan kualitas tanaman pokok akan semakin menurun dan jumlah panennya akan sedikit.

II.3      Solusi Mengatasi Tanaman yang Tertutupi Dedaunan Pohon
            Akibat tertutupnya tanaman dari dedaunan pohon di pematang sawah sangat mempengaruhi kualitas dari tanaman tersebut. Untuk itu dibutuhkan solusi dalam menanggulangi masalah tertutupnya tanaman dari dedaunan tadi, salah satu solusinya adalah memangkas ranting-ranting pohon yang ada di pematang sawah ketika masa sesudah panen atau masa sebelum tanam. Alasan dipangkas sebelum masa panen adalah agar daun-daun yang dipangkas bisa dijadikan pupuk hijau untuk menggemburkan tanah persawahan dan agar rantingnya tidak merusak tanaman karena jika dipangkas pada saat pertumbuhan tanaman pasti rantingnya akan merusak tanaman tersebut. Dengan pemangkasan ini maka tidak akan berdampak terhadap  perumbuhan pohon yang dipangkas malah pohon tersebut batangnya bisa lurus sehingga mahal untuk dijual dan bagus jika dijadikan bahan bangunan karena tujuan awal petani menanami pohon di pematang sawah hanyalah untuk itu.
            Jadi dengan pemangkasan ini maka tidak ada yang merasa dirugikan, tanaman akan berkembang dengan baik lagi, pepohonan akan semakin lurus batangnya, dan dedaunan yang dipangkas bisa dijadikan sebagai pupuk hijau sehingga pemangkasan ranting-ranting pohon pada pematang sawah yang menutupi tanaman dianggap sebagai solusi yang tepat dalam mengatasi hal tersebut.





BAB III PENUTUP

III.1     Kesimpulan
            Persawahan yang terdapat di daerah Desa Sukorejo dan sekitarnya sebagian besar termasuk dalam jenis persawahan tadah hujan. Untuk pengairannya yaitu menunggu datangnya hujan dan pada musim kemarau menggunakan mesin diesel. Terdapat banyak permasalahan yang terjadi di daerah ini, salah satunya berdasarkan hasil studi kasus ini adalah tanaman pokok yang ditanam di sawah tertutup oleh dedaunan dari pohon yang ditanam di pematang sawah dan mengelilingi area sawah tersebut. Dampaknya adalah menurunnya kualitas tanaman pokok menjadi kurang baik misalnya kedelai sehingga hasil panen pun akan berkurang. Salah satu cara atau solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memangkas ranting-ranting pohon pada masa setelah panen atau sebelum masa tanam agar pemangkasan tersebut tidak merusak tanaman saat tumbuh dan dedaunan yang dipangkas bisa dijadikan pupuk hijau.

III.2     Saran
            Demi tercapainya hasil panen yang banyak dengan kualitas tanaman yang bagus maka bagi para petani yang menanam pohon di pematang sawah sebaiknya melakukan penanaman tidak mengelilingi area persawahan tersebut atau hanya di salah satu sisi pematang sawah saja. Selain itu penanaman pohon di pematang sawah diberi jarak agar tidak terlalu dekat dengan area persawahan yang ditanami tanaman pokok, hal ini bertujuan supaya akar dari pohon tersebut tidak banyak meresap air di area sawah saat dilakukan pengairan serta pohon yang ditanam jumlahnya tidak terlalu banyak supaya tidak mengganggu pada saat seseorang ingin melewati pematang sawah di area persawahan. Berikutnya adalah jika terdapat pohon yang ditanam di pematang sawah sudah besar maka segera ditebang agar sekali lagi akarnya tidak banyak meresap di area persawaah saat dilakukan pengairan.


DAFTAR PUSTAKA


http://budidaya.di.blogspot.com/2009/11/tanaman-kedelai.html




“‘’ 4605+17= L0V3 “’’

AGEN SOSIAL


Peran Agen Sosial Keluarga dalam Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yag tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dari proses sosialisasi ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kepribadian seorang individu, apapun bentuk sosialisasinya jika hal itu dilakukan secara terus-menerus dengan jangka waktu yang lama maka seorang individu akan meniru apa yang dia ketahui walaupun tidak sama persis dengan yang disosialisasikan oleh orang lain atau kelompok lain. Dan seseorang atau kelompok yang melakukan proses sosialisasi dalam masyarakat bisa disebut sebagai agen sosial.
Salah satu agen sosial yang mempengaruhi kepribadian pada seorang individu adalah agen keluarga. Keluarga pada umumnya adalah agen pertama yang melakukan sosialisasi pada seorang individu karena yang mengasuh dan membimbing pertama kali adalah orang tua atau keluarga terkecuali seorang individu tertentu misalnya anak yang dititipkan di tempat penitipan anak, panti asuhan dan sebagainya. Dari mulai kecil anak sudah diasuh oleh orang tua dengan penuh kasih sayang bahkan anak tersebut sangat dimanja-manja namun dengan semakin berkembangnya anak maka perhatian yang seperti kecil dulu diubah menjadi pendidikan kearah yang lebih mandiri, jadi dalam perkembangannya anak banyak mengalami perubahan pola asuh atau pola didik. Tahap-tahap dalam proses sosialisasi itu dimulai dari tahap persiapan, tahap persiapan tersebut dimulai sejak bayi baru lahir sampai usia 5 tahun atau disebut sebagai balita. Tahap yang kedua adalah tahap meniru, tahap ini bisa disebut sebagai masa kanak-kanak dan remaja, dalam tahap ini individu mulai mengaplikasikan apa yang dia ketahui berdasarkan tingkah laku dari orang tua dan orang lain. Tahap selanjutnya atau tahap yang ketiga disebut dengan tahap siap bertindak maksud dari tahap ini adalah individu sudah mempunyai bekal pengetahuan dan wawasan untuk terjun langsung dalam masyarakat, tahap ini disebut juga dengan masa dewasa tetapi belum sepenuhnya atau setengah dewasa. Tahap terakhir adalah tahap penerimaan norma kolektif, tahap ini merupakan tahap seorang individu yang sudah masuk dalam masyarakat, tahap ini juga bisa disebut sebagai masa dewasa sepenuhnya atau masa sudah berumur.
Tahap siap bertindak atau masa setengah dewasa adalah masa-masa yang krusial bagi seorang individu, ditahap ini seorang individu akan banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari berbagai agen sosial di masyarakat, dalam hal ini individu harus mempunyai filterisasi atau penyaringan dari apa yang diketahui. Penyaringan tersebut paling baik dilakukan dengan agen keluarga utamanya orang tua karena diantara individu dan keluarga sudah memiliki kedakatan dan orang tua memang berkewajiban untuk melakukan penyaringan itu, jadi agen keluarga cukup berperan dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Dari keluarg akita belajar sosialisasi dan dari keluarga pula kita melakukan proses filterisasi, jadi keluarga tidak mungkin bisa dipisahkan dengan seorang individu yang mempunyai keluarga. Demi kelancaran dalam proses sosialisasi dan proses filterisasi maka orang tua harus mempunya sifat yang terbuka dan fleksibel agar anak bebas dalam mengembangkan potensinya serta anak tidak merasa tertekan karena pola asuh orang tua atau bisa disebut sebagai pola asuh Partisipasif, namun orang tua juga harus bisa untuk mengawasi dan mengontrol anaknya jadi jika anak mengalami kesalahan yang fatal atau anak mengikuti pergaulan yang kurang baik maka orang tua berkewajiban untuk menasehatinya agar tidak mengulanginya serta tidak  melakukan hal tersebut.
 Pada umumnya anak dengan sendirinya akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua dan  mempunyai sifat yang sama dengan orang tuanya, ibarat kata buah kelapa jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Hal tersebut bisa terjadi karena faktor keturunan dan faktor dari sosialisasi yang dilakukan oleh keluarga tersebut, jika sosialisasi dalam keluarga terjalin dengan harmonis dan orang tua memiliki kepribadian yang baik maka anakpun juga akan memiliki kepribadian yang baik pula. Contohnya adalah jika seorang anak yang pendiam biasanya dari orang tuanya sendiri juga mempunyai sikap pendiam, contoh lain jika anak mempunyai emosi yang tinggi maka kebanyakan orang tuanya juga mempunyai sifat pemarah pula.
Selain orang tua, saudara dan semua keluarga besar dari keluarga itu disebut sebagai agen keluarga. Salah satu yang cukup berperan dalam pembentukan kepribadian selain orang tua adalah seorang saudara baik saudara kandung maupun saudara angkat yang ada dalam keluarga tersebut. Hal itu bisa terjadi karena antar saudara  sudah saling dekat dan semuanya pasti mempunyai rasa saling memiliki sehingga sosialisasi yang terjadi akan harmonis dan kepribadian dengan sendirinya akan muncul ketika sosialisasi sedang terjadi. Saudara juga sering memberi dukungan dan motivasi kepada saudara yang lain untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, contoh yang sering terjadi dalam masyarakat adalah jika dalam suatu keluarga ada yang pintar di sekolah maka saudara yang lain akan menyarankan untuk melanjutkan kuliah, walaupun bisa jadi keluarga tersebut tergolong tidak mampu, tetapi mereka pasti memberikan saran untuk mencari informasi tentang beasiswa kuliah dan informasi tentang program studi yang akan dijalani.
Dari semua sosialisasi yang dijalani individu dengan agen keluarga pastilah sering terjadi hambatan, namun hambatan tersebut akan cepat selesai asalkan diantara agen keluarga bisa menahan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin tanpa kekerasan atau biasanya saudara yang lebih tua akan mengalah kepada saudara lainnya.  Kemudian dari berbagai sifat yang dimiliki oleh orang tua dan saudara tidak semua akan ditiru oleh seorang individu dalam keluarga tersebut, seorang individu akan melakukan apa yang dianggapnya baik dan bermanfaat sesuai dengan kehendak dari diri pribadinya masing-masing sehingga kepribadian dari semua agen keluarga pasti berbeda.
Berdasarkan dari  uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran dari semua agen keluarga bisa mempengaruhi  kepribadian seorang individu. Namun tidak semua yang didapat dari keluarga akan ditiru atau dilakukan, semuanya tetap kembali ke diri masing-masing individu. Jadi beruntunglah bagi semua orang yang mempunyai keluarga dengan sosialisasi yang terjalin secara baik dan harmonis, serta semua agen keluarga mempunyai kepribadian yang baik karena di situlah akan tumbuh kepribadian-kepribadian dari seorang individu yang baik dan mulia serta dari kepribadian tersebut  bisa dijadikan sebagai modal untuk meraih kesuksesan di masa depan.







MATERI SEJARAH


SUMBER SEJARAH DAN KRITIK SEJARAH

SUMBER SEJARAH

Sumber sejarah adalah sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung menyampaikan kepada kita tentang sesuatu kenyataan pada masa lalu. Suatu sumber sejarah mungkin merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang kehidupan manusia. Dan berikut sumber sejarah dari beberapa ahli :
A) R. Moh Ali
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai sekarang.
B) Zidi Gozalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
C) Muh yamin
sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual serta daapat digunakan untuk  mencari kebenaaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia sejak zaman Prasejarah sampai sekarang.
Bagi sejarawan, sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir. Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah. Dengan sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah. Tanpa adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa lalu; begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa banyak bicara apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.

 Klasifikasi Sumber Sejarah
Dilihat dari sifatnya, sumber sejarah dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dapat berupa orang yang langsung menyaksikan kejadian suatu peristiwa atau catatan yang dibuat pada zamannya dengan bentuk tulisan, isi, dan bahan yang sezaman. Tetapi apabila orang yang tidak langsung menyaksikan suatu peristiwa tetapi ia mengetahuinya, maka termasuk sumber sekunder. Sumber sekunder dalam bentuk tertulis dapat berupa catatan tertulis yang bentuk tulisan dan bahannya tidak sezaman. Apabila dilihat dari bentuknya, maka terdapat sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber dalam wujud benda fisik atau artefak.

1. Sumber tertulis
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang terjadi di masa lampau, misalnya prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad, surat kabar, tambo (catatan tahunan dari Cina), dan rekaman. Sumber tertulis dibedakan menjadi dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku perpustakaan).Biasanya sumber tertulis dapat memberikan informasi aspek-aspek yang akan kita teliti, misalnya aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan lain-lain. Dilihat dari segi bentuknya, sumber tertulis dapat berbentuk tulisan yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip. Ada beberapa contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah, yaitu sebagai berikut.

a. Laporan-laporan
Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintah atau lembaga non pemerintah. Pembuatan laporan biasanya dilakukan per tahun. Jadi, kita bisa menggunakan laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah, biasanya suka dibuat laporan tahunan. Sedangkan laporan non pemerintah misalnya laporan perusahaan. Dengan adanya laporan tahunan perusahaan kita akan mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.

b. Notulen rapat
Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau ditugaskan untuk menjadi pencatat atau sekretaris.  Notulen rapat memberikan informasi yang berharga dalam penelitian sejarah, apalagi bila notulen rapat yang kita temukan itu masih dalam bentuk tulisan tangan si petugas penulis. Apabila kita menemukan bentuk notulen rapat yang demikian, maka itu termasuk sumber primer. Dalam notulen rapat, biasanya terdapat materi penting yang menjadi bahasan rapat.

c. Surat-surat
Surat-surat dapat menjadi sumber sejarah baik surat-surat pribadi maupun surat-surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa (pembuat), dan isi dari surat itu. Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang terjadi pada saat itu. Surat biasanya dapat berupa tulisan yang singkat, dapat pula surat yang panjang dan ada lampirannya. Baik surat yang pendek maupun surat yang panjang merupakan sesuatu yang berharga dalam penelitian sejarah. Apabila kita menemukan surat yang ada lampirannya, maka kita kemungkinan akan menemukan banyak data atau informasi yang kita butuhkan dalam penelitian. 

d. Catatan pribadi
Catatan pribadi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang menceritakan pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya ada orang-orang tertentu yang memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya. Bahkan yang ia catat bukan sekedar apa yang terjadi pada dirinya, tetapi mungkin mencatat pengalaman orang lain yang ia lihat.  Catatan pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan-laporan resmi, misalnya laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah autobiografi atau memoar.

Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan  dengan cara metode sejarah lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingtan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Si Pelisan atau sumber lisan bertanggung jawab atas kebenaran kejadian yang dikisahkannya, sehingga informasi lisannya itu dapat dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah.
Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Keterbatasan sumber lisan lebih disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber. Cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kita harus memiliki persiapan yang matang. Hal yang harus dipersiapkan adalah kita harus memiliki pengetahuan tentang hal yang akan kita tanyakan.

Sumber benda
Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda- benda kebudayaan. Sumber benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau,  misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan patung.

 Sumber Rekaman
Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya. 
Sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh karena itu,sumber sejarah tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh para ahli. Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai ilmu bantu, seperti:
1) epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno atau prasasti;
2) arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno;
3) nomismatik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mata uang;
4) antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta perkembangan makhluk manusia dan kebudayaannya;
5) paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang sudah membatu;
6) paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk manusia yang paling sederhana hingga sekarang;
7) filologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa, kebudayaan, pranata dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis.

KRITIK SEJARAH
Kritik sejarah adalah sebuah metode tafsir yang mempertimbangkan faktor historis dari suatu teks untuk dapat menggali maknanya secara lebih mendalam.
Dalam ilmu sejarah, kritik dilakukan untuk mencari kebenaran suatu sumber sejarah. Terdapat dua jenis kritik sejarah, yaitu:
  • Kritik internal (uji kredibilitas)
Merupakan kritik yang membangun dari dalam sejarah, yang didasarkan pada arti sebenarnya dari suatu kesaksian.
  • Kritik ekstern
Merupakan kritik yang membangun dari luar sejarah, yang dilakukan dengan mencari kebenaran sumber sejarah melalui sejumlah pengujian terhadap berbagai aspek di luar sumber sejarah.



http://www.sentra-edukasi.com/2011/09/sumber-sejarah.html
disalin pada hari Minggu 30 September 2012 pukul 08.10 WIB




‘’’’ 4605+17= L0V3   { - ;   “””””

IDUL ADHA DI DESA SUKOREJO KECAMATAN TUGU TRENGGALEK



TUGAS PENGANTAR ILMU SOSIAL
SUASANA IDUL ADHA DI DESA SUKUREJO, KECAMATAN TUGU, KABUPATEN TRENGGALEK

Oleh :
Agus Budi Prasetyo/ 120741404069
Off. A Pendidikan IPS FIS (UM)

Suasana Kemeriahan pada Malam Takbiran Idhul Adha

            Gema takbir telah berkumandang di seluruh masjid setelah usainya Salat Maghrib, dengan ditandai takbir ini acara untuk memperingati Hari Raya Idhul Adha atau Idhul Qurban telah dimulai. Semakin menjelang malam suasana kemeriahan menjelang Idhul Adha semakin meriah dengan adanya takbir keliling yang dilakukan oleh anak-anak, para remaja dan beberapa orang dewasa, dalam takbir keliling ini anak-anak dan para remaja membawa obor sambil mengumandangkan kalimat takbir secara bersamaan dengan diiringi musik dari kentongan dan bedug yang dibawa oleh beberapa orang dewasa. Ada suatu hal yang cukup berbahaya dilakukan oleh beberapa remaja saat takbir keliling, yaitu  mereka seperti menyemburkan api dari mulut. Hal tersebut yang membuat suasana menjadi ramai namun resikonya besar sekali mengingat api yang disemburkan tersebut bisa saja mengenai seseorang yang berada didekat penyembur api tadi, selain itu penyembur api juga harus minum minyak tanah (tetapi tidak di telan) kemudian dengan obor yang dibawa tadi didekatkan di depan mulut lalu minyak tanah yang di minum tadi disemburkan sehingga tercipta semburan api, hal itu beresiko sekali jika tidak sengaja minyak tanah tadi sampai tertelan karena minyak tanah tidak baik untuk kesehatan apabila tertelan. Namun jarang terjadi kesalahan saat menyemburkan api karena orang yang melakukannya sudah berpengalaman dan bagi siapapun yang ingin mencoba akan dilarang karena membahayakan, jadi hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukan hal tersebut.
Suasana Sebelum Melakukan Salat Idhul Adha
            Gema takbir terus berlangsung sampai pagi hari menjelang Salat Idhul Adhadimulai. Karena lingkungan ini dekat dengan jalan raya maka jalanan pada pagi hari cukup ramai karena banyak anak sekolah yang mengendarai sepeda motor dan sepeda pancal untuk melaksanakan salat Idhul Adha di sekolahnya masing-masing. Terdapat hal yang berbeda antara tempat salat dilingkungan ini dengan dilingkungan lain, di lingkungan lain salat Idhul Adha dan salat-salat lain seperti Salat Taraweh dan Salat Idhul Fitri dilakukan di masjid, mushola/langgar, dan lapangan, namun di lingkungan ini tempat untuk menunaikan Salat Idhul Adha dan salat-salat lain dilakukan di Balai Desa. Mengapa bisa demikian ? Hal tersebut terjadi karena di lingkungan ini tidak ada mushola ataupun masjid, sehingga di lingkungan ini memilih balai desa untuk dijadikan tempat menunaikan salat karena ruangan di balai desa cukup luas dan lumayan bersih karena sering dibersihkan oleh petugas dari desa. Menurut warga lingkungan ini tempat tidak dijadikan masalah asalkan tempatnya bersih dan suci karena hanya Allah SWT yang mengetahui ibadah salat tersebut diterim atau tidak. Jadi selama ini warga lingkungan sudah menunaikan berbagai salat di Balai Desa termasuk Salat Idhul Adha untuk tahun ini.

Suasana pada Saat Salat Idhul Adha Dimulai
            Setelah semua orang sudah berkumpul di tempat melaksanakan Salat Idhul Adha dimulai dengan suasana penuh khidmat. Di soft terdepan terdapat orang-orang yang sudah berumur dan berbagai tokoh masyarakat, soft yang belakang diisi oleh para remaja dan anak-anak. Sedangkan jamaah perempuan berada di samping jamaah laki-laki dengan di batasi kain penutup yang cukup tinggi kira-kira dua meter. Seusai melakukan salat maka khotib mulai naik di mimbar untuk berkhotbah, dengan suara yang halus dan pelan khotib menjelaskan dalam khotbahnya mengenai makna dari Idhul Adha atau Idhul Qurban dan makna melaksanakan Rukun Islam yang kelima yaitu menunaikan haji.
            Seperti biasanya di soft yang belakang anak-anak sibuk untuk bermain-main sendiri ketika mendengarkan khotbah, di jamaah perempuan pun tidak mau kalah, kedengarannya banyak juga perempuan-perempuan yang sedang ngrumpi entah apa yang dibicarakan. Namun mereka cukup antusias mengikuti pelaksanaan Salat Idhul Adha ini karena seusainya salat ada syukuran berupa nasi yang ditempatkan dalam sebuah wadah dan di atasnya ada lauk ayam yang utuh (lodho) yang tertutup oleh daun pisang, hal inilah yang paling ditungggu oleh anak-anak dan tak terkecuali semua orang jamaah  dilingkungan ini. Setelah khotbah usai, sebelum melakukan acara syukuran diadakan acara berjabat tangan oleh seluruh jamaah, mereka semua berdiri sesuai soft dan dengan dipimpin oleh khotib beserta imam salat satu per satu jamaah melakukan jabat tangan mulai dari soft terdepan sampai ke soft yang belakang. Acara jabat tangan pun telah berakhir dan acara selanjutnya adalah syukuran, seluruh jamaah berkumpul mengelilingi ruang Balai Desa dan yang sebagian menyiapkan seperti tumpeng tadi di tengah-tengah ruangan. Kemudian imam salat atau ustadznya memberikan sedikit ceramah tentang tujuan syukuran dan selanjutnya berdoa bersama agar syukuran tersebut memberikan berkah bagi seluruh jamaah. Setelah itu berbagai seperti tumpeng tadi di buka penutupnya berupa daun pisang yang gunanya sebagai wadah nasi yang diberikan untuk semua jamaah. Beberapa orang sedang memberikan nasi kepada jamaah lain dan beberapa orang lainnya memotongi lauk ayam (lodho) untuk dibagikan secara merata, terdapat juga lauk lain seperti mie goreng dan telur rebus yang sudah dikuliti untuk dibagikan kepada semua jamaah. Bagi yang sudah kebagian nasi dan aneka lauk maka santapan tersebut dimkan atau sekedar dicicipi saja, dan setelah itu santapan tadi dibungkus untuk dibawa pulang agar orang rumah yang tidak menunaikan Salat Idhul Adha bisa mencicipi santapan tersebut. Dari sini dapat terlihat kerukunan antar warga lingkungan karena kebersamaan dalam melakukan suatu acara masih sangat erat sehingga kegiatan yang dilakukan cepat selesai dengan baik dan lancar.

Suasana Ketika Penyembelehan Hewan Qurban
            Sesampainya para jamaah dirumah bagi yang laki-laki mempersiapkan berbagai perlengkapan yang digunakan untuk penyembelihan hewan qurban. Di lingkungan ini ada dua hewan qurban berupa kambing yang akan disembelih. Kambing tersebut adalah hasil dari arisan jamaah yasinan selama satu tahun, hal tersebut dilakukan agar setiap tahunnya ada penyembelihan hewan qurban mengingat kondisi penduduk dilingkungan ini rata-rata menengah kebawah atau dalam kata lain tidak kuat untuk membeli hewan qurban. Penyembelihan dilakukan di halaman rumah ustadz di lingkungan ini yang kebetulan beliau adalah salah satu yang mendapat arisan hewan qurban, yang melakukan penyembelihan pun juga beliau karena sudah berpengalaman dalam penyembelihan hewan qurban. Disekitar halaman rumah yang dijadikan tempat penyembelihan terdapat banyak orang yang sekedar melihat dan ada juga anak-anak yang bermain-main di area penyembelihan tersebut. Dengan sebilah golok yang tajam dengan hati-hati pak ustadz mulai menyembelih kambing qurban tersebut, kambing pun mulai meronta-ronta dengan suara khasnya “mbek mbek mbek” dan kakinya pun kejang-kejang seolah ingin melepaskan diri dari pegangan orang yang membawa kambing tersebut. Tidak lama kemudian kambing kedua mulai disembelih, tidak kalah dengan kambig pertama, kambing kedua ni pun juga meronta-ronta dan dengan sekuat tenaga ingin melepaskan diri, namun perjuangan kambing tersebut sia-sia karena golok yang tajam tersebut sudah membelah lehernya dan darah pun berceceran dan akhirnya tidak berapa lama kambing tersebut mati .
            Selanjutnya kambing qurban tersebut dikuliti dengan pisau oleh beberpa orang. Kulit tersebut biasanya dijual untuk memenuhi kebutuhan lain seperti untuk beli minum, rokok, plastik sebagai wadah daging dan lain sebagainya. Setelah dikuliti maka selanjutnya adalah memotong-motong daging kambing yang kemudian ditimbang disesuaikan dengan kuota orang yang akan diberi. Untuk lambung dari kambing tersebut masih dibersihkan dahulu disungai kebetulan tempat penyembelihan tadi tidak jauh dari sungai, pembersihan dilakukan disungai agar bau dari sisa-sisa makanan kambing tidak mengganggu orang-orang disekitar pemukiman. Banyak anak-anak yang membantu dalam pembersihan ini mereka antusias dalam melakukan pekerjaan ini karena sekaligus mereka bermain-main disungai, sehingga suasana disungai pada saat itu ramai dan menyenangkan khususnya bagi anak-anak walaupun kotoran dari lambung tersebut cukup bau dan menganggu pernafasan.
            Setelah semua hal dikerjakan mulai dari penyembelihan, menguliti, pemotongan dan penimbangan serta pembersihan lambung kambing maka selanjutnya adalah membagi-bagikan secara merata daging kambing tersebut kepada warga lingkungan sesuai dengan kuota yang telah ditentukan panitia. Terdapat sekitar 50 bungkus daging qurban yang akan diberikan kepada warga lingkungan yang dilakukan oleh panitia hewan qurban. Daging tersebut oleh warga biasanya langsung dimasak gulai kambing atau sate kambing tergantung selera masing-masing. Akhirnya acara penyembelihan hewan qurban tersebut telah selesai dan semua  warga bisa menikmati  masakan yang sedap dari daging kambing qurban tersebut.
            Idhul Adha memang suatu perayaan yang secara menyeluruh dilakukan oleh semua umat muslim di dunia termasuk di lingkungan ini, disetiap wilayah pasti mempunyai ciri khas tertentu dalam melakukan acara penyembelihan kambing maupun acara sebelum melakukan penyembelihan seperti takbir keliling, acara syukuran dan lain sebagainya. Dengan hal tersebut maka kerukunan dan kebersamaan antar warga lingkungan dan warga masyarakat harus terus dijaga agar tercipta suasana kedamaian, ketentraman dan kenyamanan bagi semuanya.



^   4605+17=   ( - ;   ^

PERBANDINGAN KOTA BATU MALANG YANG DAHULU DAN SEKARANG


HILANGNYA POHON-POHON BESAR DI KAWASAN BATU



PENDAHULUAN

Arti Penting Pohon bagi kehidupan.
Semua orang pasti tahu apa arti penting pohon bagi dunia dan bagi kehidupan kita, akan tetapi berapa banyak orang yang sadar apa sih sebenarnya arti pohon bagi kehidupan kita? Memberi oksigen, Mencegah banjir, Mencegah longsor dan sebagainya.. itu didalam percakapan dan debat-debat kita.. tetapi faktanya ? saat semua tau bahwa pohon itu pemberi oksigen bagi kita, masih banyak juga yang menebangnya, kita semua tau bahwa pohon dapat mencegah banjir tetapi masih banyak juga pohon yang mengaliri sungai-sungai kita, semua tau bahwa pohon bisa mencegah longsoran tetapi masih banyak juga yang cuek terhadap kegunaan pohon di pinggiran sungai dan tebing. Apa sih kegunaan pohon bagi kita? Sudahkah kita mengerti sepenuhnya? Atau hanya sekedar tau bahwa pohon itu penting? Atau hanya untuk memenuhi memori di otak kita? Sudah saatnya berbuat. Gak zaman lagi berkata tanpa ada perbuatan.

PEMBAHASAN
Kota Batu merupakan daerah otonom yang termuda di Provinsi Jawa Timur, terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu : Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji. Luas wilayah secara keseluruhan sekitar 19.908,72 ha atau 0,42 persen dari total  luas Jawa Timur. Secara topografi daerah lereng dan berbukit memiliki proporsi lebih luas dibandingkan dengan daerah dataran. Secara geografis Kota Batu terletak pada posisi antara 7044', 55,11’ sampai dengan 8026',35,45’ Lintang Selatan dan 122017',10,90’ sampai dengan 122057',00,00’ Bujur Timur. Batas Kota Batu adalah : Sebelah Utara Kecamatan Prigen Kabupaten Mojokerto, Sebelah Selatan Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, Sebelah Timur Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau Kabupaten Malang dan sebelah Barat Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.
Terdapat tiga gunung yang mengapit  Kota Batu yaitu Gunung Panderman (2.010 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), dan Gunung Arjuno (3.339 meter). Kota Batu merupakan wilayah yang subur untuk pertanian karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan gunung yang mengelilingi Kota Batu.Keadaan geologi/tanah di Kota Batu secara umum dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) jenis tanah yaitu : Andosol, Kambisol, Alluvial, Latosol. Sedangkan kondisi hidrologinya banyak dipengaruhi oleh sungai yang mengalir di pusat Kota yaitu Sungai Brantas dan sumber mata air tanah yang cukup melimpah.
            Sebagai daerah yang bertopografi perbukitan, Kota Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak dijumpai tempat-tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam pegunungan. Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan Kota Batu terkenal sebagai daerah berhawa sejuk dan dingin. 
Dilihat ketinggiannya, wilayah Kota Batu dibedakan menjadi enam kategori yaitu mulai dari 600 MDPL sampai dengan lebih dari 3000 MDPL Dari enam kategori tersebut wilayah yang paling luas berada pada ketinggian 1000-1500 MDPL yaitu seluas 6.493,64 ha.Kemiringan lahan (slope) di Kota Batu berdasarkan data dari peta kontur Bakosurtunal tahun 2001 diketahui bahwa sebagian besar wilayah Kota Batu mempunyai kemiringan sebesar 25-40 % dan kemiringan >40 %.

Perbandingan Kota Batu yang Dulu dengan Sekarang
Mengunjungi Kota Batu sepuluh tahun yang lalu boleh di bilang masih menyisakan suasana yang menyenangkan. Udaranya masih bersih, sejuk, dingin, dan kadang disertai dengan kabut yang lembut. Begitu sejuknya sampai-sampai ada yang mengatakan Kota Batu dilengkapi penyejuk udara (air conditioner) yang luas, “AC alam” istilah sederhananya. Memang Batu berada di dataran tinggi, di bawah kaki gunung Panderman dan Arjuno. Pesona daerah pegunungan begitu indah dan mempesona, maka tidak heran Batu menjadi daerah wisata yang banyak dikunjungi.
Keberadaan tempat wisata di Batu cukup beragam mulai yang alami sampai yang buatan. Berapa air terjun terdapat di sana, yang cukup terkenal adalah air terjun Coban Rais dan Coban Talun. Sedangkan air terjun yang sering dikunjungi adalah Coban Rondo di Pujon, yang masuk wilayah Kabupaten Malang, yang letaknya tidak jauh dari Kota Batu. Coban Rondo sering dikunjungi karena mudahnya berada di jalur utama dan mudahnya akses jalan. Untuk yang buatan, Selecta dan wahana Jatim Park 1 dan 2 menjadi rujukan saat ini. Selain itu ada juga wisata alam di kebun apel, jeruk, serta yang menantang terbang dengan paralayang di udara dan wisata arung jeram yang sangat menghibur. Maka keberadaan tempat penginapan seperti villa dan hotel akan jamak dijumpai, mulai kelas biasa sampai -yang cukup- berbintang.
Mengunjungi Kota Batu saat ini suasana begitu berubah, kesejukan udaranya mulai berkurang. Udaranya sudah terasa panas, hanya sedikit menyisakan “rasa dingin”. Kalau dahulu memakai jaket atau sweeter adalah suatu yang biasa, saat ini malah boleh di bilang cukup gerah. Kota Batu rupanya mengikuti jejak “saudara tuanya” kota Malang yang dahulu juga terkenal sebagai kota sejuk, saat ini hawanya beda-beda tipis dengan Surabaya. Rasa dingin masih dapat dinikmati bila kebetulan sedang membasuh muka atau badan kita dengan air, selebihnya seperti biasa saja.
Mendapati Kota Batu yang berada di daerah pegunungan jika tidak terasa sejuk merupakan suatu keadaan yang janggal. Daerah dataran tinggi merupakan identik dengan kesejukan dan rasa dingin. Kondisi Batu saat ini memang demikian, ”AC alam” yang dahulu dapat didapati dengan mudah dan murah. Saat ini jika mengiinginkan rasa sejuk perlu kiranya suatu ruangan dilengkapi dengan AC buatan. Keadaan ini cukup mengkhawatirkan, sama halnya kekhawatiran Kota Bandung yang sudah lama dirasakan.
Kondisi tersebut banyak dipengaruhi beberapa faktor yang cukup komplek dan rumit. Adanya pemanasan global (global warming) dapat di sebut kambing hitam selain adanya cuaca ekstrem, di belahan dunia lain saja es sudah mulai mencair apalagi hanya sekedar berkurangnya kesejukan suatu daerah, dapat menjadi alasan masuk akal. Tetapi bila ditelaah lebih dalam lagi, kondisi ini bisa jadi disebabkan oleh berkurangnya pepohonan dan beralih fungsinya lahan pertanian menjadi perumahan atau yang lain.
Semenjak statusnya menjadi kota sendiri, yang sebelumnya kota administratif dan dahulunya adalah kota kecil kecamatan, Batu mulai menggeliat menuju kota yang kian berkembang. Sebagai daerah wisata utama di Jawa Timur, mulai berbenah dan terus membangun wilayahnya. Pembangunan hotel , villa dan tempat wisata terus di terus bertambah. Efek perekonomian yang kian baik menyebabkan banyak pula bertambah tempat pembelanjaan seperti, perumahan, mal, ruko serta area komersial lainnya.
Hanya saja pembangunan itu boleh dibilang kurang memperhatikan aspek tata ruang kota yang rapi, yang mana banyak mengesampingkan faktor keindahan kota dan lingkungan. Akibatnya Batu yang dahulu di sisi jalan banyak pepohonan, sekarang banyak ditebang. Demikian pula lahan yang terdapat banyak pohon rimbum semakin berkurang akibat pembangunan tempat wisata, hotel ataupun villa. Hilangnya beberapa pepohonan yang mampu membuat rindang dan adem itu semakin membuat Batu kian terasa gersang dan panas.
Kita semua mengharapkan Batu dapat kembali kepada suasana seperti dahulu lagi, setidaknya  tidak bertambah parah seperti saat ini. Kembali kepada Batu yang alami dan asli, ibarat seorang gadis desa yang kecantikannya natural dan tanpa polesan. Batu saat ini memang cukup cantik hanya saja kecantikannya itu hanya polesan, bahkan di sana-sini kadang tampak “menor”. Mengunjungi Batu memang karena keunikannya, tujuannya bisa sekedar refreshing, menikmati pemandangan yang indah, dan tentu saja hawa pengunungan yang sejuk.
Rasanya belum terlambat untuk berbenah dan intropeksi diri. Peran pemerintah kota di sini cukup beranti disamping partisipasi dari masyarakat. Perizinan alih lahan perlu diatur bahkan diperketat dengan tidak mengesampingkan kepentingan bersama. Stop penebangan pohon, bila perlu ditambah pepohonan dan menjalankan program reboisasi. Dengan demikian mudah-mudahan akan terciptanya suasana yang sejuk, tidak hanya udaranya tetapi juga di hati.
Dampak negatif dari penebangan pohon :
1.      Sumber –sumber air di daerah wisata batu semakin berkurang, sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih di daerah tersebut dan daerah-daerah dataran rendah disekitarnya. Contohnya saja didaerah wisata cuban rondo. Debit air semakin berkurang dari waktu ke waktu.
2.      Dapat menyebabkan tanah longsor, diakibatkan karena tidak adanya pohon yang dapat meresapkan air pada waktu hujan sehingga air hujan langsung ketanah lalu mengakibatkan pengikisan tanah akhirnya tanah bisa longsor.
3.      Suhu udara di daerah wisata batu semakin panas karena oksigen telah berkurang akibat digunakan untuk tujuan bisnis atau komersil serta;
4.      Mengakibatkan degradasi lingkungan di daerah lereng gunung, berkurangnya unsur hara dalam tanah, menyebabkan polusi udara karena berkurangnya pohon di tempat wisata tersebut.

PENUTUP

KESIMPULAN
Kota wisata Batu merupakan kawsan yang nyaman untuk dikujungi karna pemandangannya yang indah serta udara yang menyejukan, namun dari waktu ke waktu daerah tersebut mengalami degradasi lingkungan. Disebabkan pembangunan kota wisata yang tidak memikirkan kondisi lingkungannya terutama keberadaan pohon-pohon. Banyak pohon yang ditebangi untuk digantikan tanaman hias atau tanaman produksi, padahal fungsi pohon tersebut sebagai keseimbagan lingkunagan biotik maupun abiotik.
Akibat dari berkurangnya poon di kawasan batu akibat digantingan dengan tanaman lain mengakibatkan berbagai dampak negatif, salah satu diantaranya adalah kelangkaan air di kawasan tersebut dan kawasan lain yang datarannya lebih rendah karena tidak ada lagi pohon yang bisa menyerap air ketika hujan, jadi air langsung mengalir ke sungai dan tidak ada cadangan air pada saat musim kemarau. Akibat dari kekeringan maka air bersih di daerah dataran rendah semakin mahal dan yang  pasti mempengaruhi kondisi sosial masyarakat. Dalam geografi hal tersebut adalah sebagai contoh dari konsep keterkaian ruangan.
Saran :
            Bagi Pemerintah :
1.      Membuat peraturan tentang tata wilayah kawasan wisata yang berorientasi terhadap lingkungan hidup.
2.      Membuat lahan khusus untuk area penanaman pohon sebagai penyerap air hujan dan penghasil oksigen.
3.      Melakukan reboisasi dan penghijauan di area hutan dan area wisata.

Bagi Pengelola usaha

1.      Di harapkan bagi pengelola wisata untuk tidak menebang pohon yang besar  dan menancapkan paku agar pohon tersebut terlihat lebih alami dan tidak mengganggu pertumbuhan pohon.
2.      Di harapkan bagi pengelola wisata menghiasi pohon-pohon besar dengan aneka lampu hias agar pengunjung senang dan tidak merusak pepohonan.
Bagi Warga Sekitar Tempat Wisata
1.      Menanam tanaman dengan menggunakan metode polikultur.
2.      Menanam pohon pinus atau pohon lain di sela-sela area perkebunan yang kosong.
3.      Menanam pohon di pinggiran jalan karena di pinggir jalan rawan getaran sehingga menguraangi resiko longsor.







DAFTAR PUSTAKA
S, Hery, 2012. “AC Alam” di Batu Semoga Tidak Menjadi Kenangan. Online, (http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/05/06/%E2%80%9Cac-alam%E2%80%9D-di-batu-semoga-tidak-menjadi-kenangan/, diakses 10 November 2012)



AGUS DKK,... "4605+17=  { - :       "'''''''